"Lalu dari tahun 2014 Kabupaten Bekasi jadi runner up dan tahun 2018 juara tiga. Tinggal juara kesatunya di tahun 2022 ini, mohon maaf bupati Bogor dan Bandung," seloroh dia.
BACA JUGA:Kota Bekasi Kekurangan Ribuan Guru untuk Sekolah Dasar
Terkait tiga sukses, Dani menjelaskan bahwa sukses pertama adalah prestasi yang diharapkan bisa pecah rekor dan kaderisasi paralimpik.
"Kedua sukses penyelenggarannya, kita akan betul-betul akan menjadi tuan rumah sebaiknya dengan laksanakan CdM kontingen untuk meeting harian, " Paparnya.
"Jadi seluruh ketua kontingen setiap harinya bisa menyampaikan kelihan dan apresiasi. Tentu konferensi pers harian yang kami lakukan setiap sore," urai dia.
Terakhir, sukses edukasi dengan memobilisasi massa baik pelajar hingga masyarakat untuk hadir menjadi suporter.
BACA JUGA:Gempa Cianjur, Kades Diintruksikan Ikut Melakukan pendataan korban
"Peparda bukan hanya ajang tanding tapi ajang membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesetaraan," tukas Dani.
Dirinya menyebutkan, Peparda merupakan kesempatan bagi atlet paralimpik untuk mendobrak batas diri.
"Peparda juga bukan sekedar kompetisi olahraga, tetapi lebih dari itu, ini adalah pembuktian adanya semangat kesetaraan dan persamaan bagi kita semua," imbuhnya.
BACA JUGA:Kok Bisa! Laporan Terkait Dugaan Korupsi DLH dan Bapenda di Kejari Kota Bekasi Hilang
Ia mengajak kepada seluruh unsur masyarakat agar mendukung serta menyukseskan Paperda.
"Mari rayakan pelaksanaan Peparda ini sebagai pembuktian bahwa penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama, yakni untuk berkompetisi serta untuk berkontribusi dalam mengharumkan nama daerah, bangsa, dan negara," bilang dia.
BACA JUGA:Pasar Taruhan Laga Inggris Vs Iran, Three Lions Cuma Diunggulkan Tipis
Dani pun mengakhiri sambutanya dengan pantun yang cukup apik. "Ikan belut ikan peda dari Jakarta, campur terasi yang legit dari Muara. Kita sambut Peparda dengan suka cita untuk prestasi paralimpik yanh juara," imbuh dia.(adv)