Bantuan Rp5 Juta dari Baznas Dikembalikan, Penerima: Itu Dana Kebencanaan

Senin 09-01-2023,21:31 WIB
Reporter : Admin
Editor : M. Amin

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Akhirnya warga Harapan Mulya Kecamatan Medan Satria penerima bantuan untuk Rutilahu mengembalikan uang sebesar Rp5 juta ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bekasi, Senin (9/1/2023).

Pengembalian tersebut dilakukan langsung Indrastutik Wahyuni anak dari Supartini janda yang sebelumnya mengajukan bantuan untuk Rutilahu sebesar Rp17 jutaan. 

Ayu menyerahkan uang sebesar Rp 5 juta kepada petugas Baznas  karena dirinya mengajukan program rutilahu Baznas yang dijanjikan senilai Rp17 juta bukan program bencana senilai Rp5 juta.

BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Keamanan THM di Bekasi Ditangkap, Kapolres: Kejadian Tak Terkait Konflik Antar Ormas

"Kan saya mengajukan perbaikan rumah saya yang katanya Rp17 juta. Jadi saya tidak minta bantuan untuk bencana,"ungkap Ayu didampingi sejumlah awak media di kantor Baznas Kota Bekasi.

Dia pun menganggap  penjelasan pihak Baznas terkesan mengelak saja karena sudah viral beritanya. Selama ini Ayu mengakui hanya tinggal berdua dengan ibunya yang sudah sepuh.

BACA JUGA:Kebakaran di Bekasi 1 Meninggal, Satu Lagi Luka Bakar Serius

"Kondisi rumah sangat Mengkhawatirkan, saat ini kondisi cuaca ekstrim khawatir roboh. Makanya berharap bantuan renovasi melalui Baznas,"papar Ayu, mengakui khawatir akan keselamatannya dan ibu saat cuaca ekstrem sekarang.

Sebelumnya Kepada Komisi IV DPRD Kota Bekasi pihak Baznas telah memberi klarifikasi terkait pemberitaan viral tentang bantuan Rutilahu hanya sebesar Rp5 jutaan dengan mengakui bahwa dana untuk program  tersebut pada 2022 sudah habis.

BACA JUGA:Terkait Bantuan Rutilahu, Baznas Akui Dana Sudah Habis

"Baznas sudah mengklarifikasi bahwa sebenarnya anggaran untuk program rutilahu tahun 2022 sudah habis, " ungkap Dradjat Kardono Ketua Komisi IV, Senin (9/1/2023).

Dikatakan Drajat Kardono bahwa Komisi IV telah meminta keterangan terkait permasalahan bantuan Rutilahu  ini kepada pihak Baznas.

BACA JUGA:Konser Amal 'Salam Satu Jiwa' di Bekasi Sukses Galang Dana Bagi Korban Tragedi Kanjuruhan

"Bahwasanya program rutilahu itu dananya terbatas dan tidak bisa semuanya terakomodir," ungkap Dradjat yang juga politisi PKS Kota Bekasi, seolah membela Baznas.

Menurutnya secara umum Baznas Kota Bekasi sudah memaparkan sistem kinerjanya dan mereka juga dipantau pengawas dari pihak ketiga.

BACA JUGA:Dikatakan Bergabung ke PPP, Sandiga Uno: Saya Akan Blak-blakan ke Prabowo

Sehingga untuk permasalahan ini, Dradjat menjelaskan bahwa Baznas Kota Bekasi sudah mengambil kebijakan dengan memberikan kelebihan anggaran dana bencana sebesar Rp5 Juta untuk penerimaan program rutilahu.

Baznas tegasnya memanfaatkan kelebihan dana bencana sebesar Rp5 juta untuk diberikan kepada penerima program rutilahu. Karena tegasnya kembali bahwa untuk tahun 2022 program rutilahu dananya sudah habis.

BACA JUGA:Tak Ada Habisnya, Remaja Ditangkap Diduga akan Tawuran di Bekasi

Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi Faisal menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa pihak Baznas harus dievaluasi. Menurutnya apa yang terjadi karena komunikasinya kurang baik.

"Sebetulnya jika Baznas Kota Bekasi bisa melakukan komunikasi dengan baik kepada  calon penerima manfaat. Saya kira akan dipahami oleh si penerima manfaat. Ini jangan orang mengajukan apa dengan alibi uang habis atau alasan lain,"tuturnya.

BACA JUGA:14 Atap Rumah di Karawang Ambrol di Sapu Angin Puting Beliung

Faisal juga mengungkapkan, kejadian tersebut bukan yang pertama. Bahkan dirinya mengaku pernah dihubungi pihak Baznas agar menyodorkan kepada konstituen nya untuk mengajukan program-program Baznas.

"Yah akhirnya saya sampaikan dong ke masyarakat. Tapi setelah ada yang mengajukan tidak ada follow up nya. Kemudian pastinya masyarakat tadi telpon saya memberitahu bahwa pengajuannya sudah sebulan lebih tidak direspon,"kata Faisal.

BACA JUGA:Asyik, 2023 ASN dan Pensiunan Diganjar dua kali Gaji, Cek Waktu Transfernya!

"Berarti pimpinan Baznas Kota Bekasi tidak cakap mengelola penyaluran dana ummat. Dan ujungnya ya harus di evaluasi, " Tegasnya Faisal. ***

Kategori :