Disambut Bupati Cirebon, Biksu yang Jalan Kaki Menuju Candi Borobudur Puji Toleransi Beragama di Indonesia

Sabtu 20-05-2023,19:36 WIB
Editor : Rajomengiyan

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID -  32 Bhanteatau Biksu yang tengah menjalani ritual Thudong menuju Candi Borobudur dari Negara Thailand disambut Bupati Cirebon Imron di Pendopo pada Sabtu (20/5/2023).

Para Biksu itu pun memuji toleransi beragama di Indonesia yang sangat tinggi, bahkan mereka mengangkat 20 jari untuk menggambarkan tingginya sikap toleran tersebut.

"Dari keterangan bhante yang mengikuti thudong, semua mengakui bahwa toleransi di Indonesia sangat tinggi, dibanding negara yang telah dilaluinya," kata salah satu Bhante yang mengikuti ritual Thudong, Wawan di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (18/5/2023).

BACA JUGA:Rombongan Biksu yang Melaksanakan Perjalanan Spritual Menuju Candi Borobudur Sempat Singgah di Kota Bekasi

Wawan yang merupakan Biksu asal Cirebon, menuturkan kesan itu bukan dari dirinya, akan tetapi dari semua Bhante yang mengikuti ritual Thudong, baik dari Thailand maupun Malaysia.

Thudong Sejumlah Biksu dari Nakhon Si Thammarat, Thailand tujuan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,  sudah sampai di Kabupaten Cirebon.

Sementara itu Bupati Cirebon Imron menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi kepada para biksu yang memilih Kabupaten Cirebon menjadi salah satu daerah perlintasan dalam perjalanan keagamaan tersebut.

BACA JUGA:Ucok Baba Mulai Sosialisasi via Medsos, Ini yang Diperjuangkan di DPR RI

“Mohon maaf, saya baru bisa menemui para biksu ini, padahal mereka melintasi Kabupaten Cirebon sejak beberapa hari lalu,” kata Imron.

Ia mengaku sangat terharu melihat keramahan masyarakat terhadap para biksu. Terlihat, masyarakat sangat antusias hingga memberikan makanan maupun minuman.

BACA JUGA:MTs Berumur 70 Tahun di Tambelan, Kondisinya Memprihatinkan

“Ini bentuk kegembiraan juga untuk saya, masyarakat disini sangat toleransi, tidak melihat agamanya apa,” lanjut Imron.

Tradisi Thudong yang dilakukan para biksu ini, merupakan ritual keagamaan dengan berjalan kaki sebagai ritual perjalanan spiritual.

BACA JUGA:Puluhan Pekerja Seks Komersial di Saritem Diciduk Satreskrim Polrestabes Bandung

Kategori :