Neneng pun mengakui bahwa kini dia telah menikah kembali.
Neneng juga mengaku bahwa selama ini dia tidak mencintai Enang karena pernikahan keduanya merupakan hasil perjodohan orang tua.
“Jadi walau pun sudah punya anak tiga dan punya 18 hektare sawah tidak cinta? Kalau sama yang ini (suaminya saat ini) cinta?,” tanya Dedi yang kemudian diiyakan Neneng.
Dari fakta tersebut, Dedi menduga bahwa anak-anak Neneng khawatir semua harta peninggalan ayahnya akan dijual oleh ibu dan suami barunya.
Meski sebenarnya, Dedi menjelaskan, secara hukum waris Neneng berhak mendapat 9 hektare dari 18 hektare sawah tersebut, sedangkan 9 hektare lainnya merupakan hak ketiga anaknya.
“Kesimpulan saya, ini tinggal dimusyawarahkan, tidak perlu ribut. Anak-anak ibu ada rasa takut hartanya habis dijual semua, ini saya bicara psikologis. Kalau secara hukum memang ibu berhak setengahnya,” ucap Dedi.
Dedi berharap, pembagian harta warisan tersebut bisa selesai secara musyawarah tanpa ada pihak ketiga yang ikut campur.
BACA JUGA:Bergenre RPG, Game Terbaru Black Clover M Rilis, Segini Ukuran File yang Diunduh
“Kalau memang diperlukan mediasi saya siap menengahi. Semua bisa diselesaikan, antara anak dan ibu bisa kembali saling mencintai dan hidup rukun bahagia,” ungkapnya.
Cerita sang anak
Setelah Neneng menemui Dedi Mulyadi, giliran sang anak yang menceritakan persoalan tersebut kepada mantan Bupati Purwakarta tersebut.
Anak sulung Neneng, Ooy Rukayah bersama adik bungsunya, Uyun, mendatangi Dedi untuk menceritakan duduk perkara konfliknya dengan sang ibu.
BACA JUGA:Link Nonton Hametsu no Oukoku Episode 9 Subtitle Indonesia
Saat ayahnya meninggal, Ooy menyampaikan, dia masih kuliah kedokteran di salah satu universitas swasta di Karawang. Tak lama berselang, ibunya menikah dengan pria lain.