"Pada saat proses CAT banyak terjadi masalah, seperti tes verifikasi calon yang katanya komputernya eror, atau sistem yang sering down, Hal ini menjadi tidak ada standar bobot penilaian yang jelas. Kemudian proses penilaian tidak obyektif, dan tidak jelas kriteria kelulusan," kata dia.
BACA JUGA:Nonton Kaijuu 8-gou Episode 5 sub Indo, Sinopsis & Link Resmi
Selain itu, kata Rouf, para pemangku kebijakan di KPU Kabupaten Bekasi juga keliru dalam mengecek kelengkapan administrasi dari para calon panitia ad-hock.
Kendati terkesan tidak transparan, sehingga pihaknya menanyakan kredibilitas para komisioner KPU Kabupaten Bekasi.
"Ini kan yang tidak transparan dari KPU, kenapa dari kebanyakan calon PPK belum memberikan dokumen fisik di lolos kan, cara kerja KPU itu gmana sih? apa dalam penentuan hasil yang ditetapkan. Terkesan ada intervensi kelompok-kelompok untuk meloloskan nama-nama tertentu,” ungkap dia.
BACA JUGA:Nonton Boku no Hero Academia 7th Season Episode 2 Sub Indo, Link Resmi & Sinopsis
Rouf menambahkan, pertimbangan kelulusan juga diduga terlihat lebih memprioritaskan mantan PPK dan kelompok tertentu.
"Yang saya mau tegaskan juga ke KPU kabupaten Bekasi jangan lebih memprioritaskan PPK sebelumnya katanya mau di evaluasi, Katanya sudah mengantongi karena diduga bermain pada pileg 2024 kemarin," tandasnya. (Iky)