"Selain itu, aplikasi ini mempermudahkan kita untuk mencari lokasi rumah yang layak dibantu," ujar Aup.
Ia menuturkan, beberapa data yang harus di input kedalam aplikasi IMAH, diantaranya luas tanah, hak kepemilikan tanah, dan kelayakan rumah.
BACA JUGA:Ditanya Kesiapan jadi Pendamping Aep Syaepuloh, H. Maslani : Tunggu Setelah Umroh
"Untuk luas tanahnya 30 meter persegi dan hak tanahnya harus milik sendiri. Di aplikasi itu nantinya ada foto-foto rumahnya juga," ujar Aup.
Setelah penginputan yang dilakukan oleh Kepala Desa selesai, kata dia, pihak Camat juga harus aktif untuk mengetahui data Rutilahu di wilayahnya. Selanjutnya, tim dari PRKP akan melakukan verifikasi di lapangan.
Ia menerangkan, pada kegiatan tersebut telah dilakukan uji coba penginputan data, sementara sudah ada rata-rata 5 unit Rutilahu yang dimasukkan kedalam aplikasi IMAH.
"Ke depan, kita akan pantau dan bisa dimasukkan lagi datanya sebanyak mungkin. Nanti kepala desa harus mendata, siapa saja yang menjadi prioritas," jelas Aup.
BACA JUGA:Melihat Proses Pelayanan KB Steril di RS Rosela Karawang, Satu Minggu Puluhan Ibu Operasi Tubektomi
BACA JUGA:KKN UBP Desa Citarik Ajari Warga Buat Spray Anti Nyamuk Dari Serai, Begini Hasilnya...
Ia menegaskan, data Rutilahu yang masuk ke aplikasi IMAH, akan direalisasikan menggunakan anggaran tahun 2025 mendatang. Sementara jumlah unit Rutilahu yang akan diselesaikan pembangunannya dari target RPJMD, ada sebanyak 315.
"Realisasi pembangunan nanti akan menggunakan anggaran 2025. Kalau sisa dari RPJMD sisa ada 315 unit lagi," ucap Aup.
Ia berharap melalui aplikasi IMAH ini, bisa didapatkan data Rutilahu yang akurat dan valid untuk mengambil kebijakan pimpinan.
BACA JUGA:Sosialisasi Kelembagaan Distribusi Pangan oleh DPKP Karawang
BACA JUGA:Nonton Sengoku Youko: Senma Konton-hen Episode 3 Subtitle Indonesia