Prinsip-prinsip Pendidikan Montessori, Bisa Buat Anak Jadi Lebih Mandiri

Jumat 25-10-2024,22:04 WIB
Reporter : Putri
Editor : Putri

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Metode Montessori adalah pendekatan pendidikan yang diciptakan oleh dokter asal Italia, Maria Montessori, pada awal 1900-an, sekitar 150 tahun yang lalu.

Dengan memperhatikan cara anak-anak berperilaku, bermain, dan belajar, Maria Montessori berinisiatif untuk mendirikan sekolah yang bertujuan mendukung perkembangan alami anak-anak dengan pendekatan yang dipimpin oleh mereka sendiri.

Prinsip Pendidikan Montessori

Pendidikan Montessori berlandaskan pada beberapa prinsip dasar yang dapat membantu Moms memahami esensi dari metode ini. Berikut prinsip-prinsip pendidikan Montessori yang perlu Moms tahu.

Menghormati Anak

Setiap anak itu unik dan memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda. Menurut Montessori, tidak ada perbandingan yang perlu dilakukan antar anak, dan setiap anak berhak mendapatkan dukungan serta bantuan yang diperlukan untuk berkembang. Setiap suara anak dihargai dan didengar.

Jika seorang anak memiliki ketertarikan yang mendalam pada suatu hal, dia bisa fokus pada minat tersebut tanpa harus dipaksa melakukan aktivitas lain yang kurang menarik baginya, yang kemungkinan besar tidak akan berhasil.

Pembelajaran Alami

Maria Montessori meyakini bahwa pikiran anak lebih mudah menyerap informasi, dan bahwa mereka belajar secara konstan. Yang perlu dilakukan oleh orang dewasa hanyalah memberikan anak berbagai pengalaman dan lingkungan yang bervariasi, serta memberi mereka kesempatan untuk membangun pemahaman tentang dunia.

Alih-alih berinvestasi dalam banyak mainan, orang tua yang menerapkan metode Montessori sebaiknya fokus pada barang-barang praktis yang dapat membantu anak mengenal dunia dengan lebih baik.

Lingkungan yang Siap

Pembelajaran Montessori mencakup lima bidang utama, yaitu kehidupan praktis, sensorik, matematika, budaya, dan bahasa. Anak-anak belajar dan mengajar diri mereka sendiri melalui eksplorasi kelima bidang tersebut, yang diprioritaskan sesuai pilihan dan minat mereka. Tanggung jawab orang dewasa adalah mempersiapkan lingkungan dengan sumber daya dan alat yang diperlukan, serta mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka dan belajar secara langsung.

Siklus Belajar yang Berkelanjutan

Di kelas Montessori, terdapat siklus belajar yang berlangsung sekitar 2-3 jam. Waktu ini harus tidak terputus agar setiap anak dapat melatih konsentrasinya. Durasi yang panjang ini memungkinkan anak untuk memilih materi dari berbagai bidang pembelajaran, menguasai tugas di satu bidang sebelum beralih ke bidang lainnya.

Perbedaan Montessori dengan Metode Belajar Tradisional

Berbeda dengan metode belajar tradisional, Montessori memberikan fleksibilitas lebih bagi anak untuk menentukan apa yang ingin mereka pelajari. Dalam metode tradisional, aktivitas telah ditentukan oleh guru. Montessori juga memungkinkan anak bergerak bebas di ruang kelas, sedangkan dalam metode tradisional, anak diharuskan duduk di meja belajar selama sesi pembelajaran.

Meskipun metode Montessori menawarkan banyak manfaat, tidak semua anak dan kondisi keluarga cocok dengan pendekatan ini.

Oleh karena itu, Moms perlu mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk menyekolahkan Si Kecil di sekolah Montessori. Jika Moms tetap tertarik, mungkin ada baiknya untuk mengajak Si Kecil mengikuti kelas uji coba terlebih dahulu.

Jika perkembangan Si Kecil tidak sesuai dengan usianya dan ia terus mengalami kesulitan dalam mempelajari sesuatu, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.**

Kategori :