Dalam dunia musik, istilah tone deaf punya buta nada. Namun, di kehidupan sosial, istilah ini memiliki makna yang sangat jauh berbeda.
Saat ini, istilah tone deaf juga sering digunakan di media sosial untuk menggambarkan seseorang yang tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Penjelasan Istilah Tone Deaf
Secara harfiah, tone deaf dalam bahasa Indonesia berarti buta nada. Istilah ini awalnya digunakan dalam konteks musik, untuk menggambarkan orang yang kesulitan dalam mengenali nada, bahkan dalam melodi yang sederhana.
Namun, saat ini, istilah ini lebih sering digunakan untuk menyebut individu yang kurang sensitif terhadap norma, adab, dan aturan dalam masyarakat. BACA JUGA:5 Jenis Sayuran Hijau ini Mampu Membersihkan Kotoran di Usus Dalam Hitungan Hari
Keluar dari arti yang sebenarnya, tone deaf digunakan sebagai istilah dalam menggambarkan seseorang yang egois dan tidak peka dengan lingkunag sekitar
Perbedaan Tone Deaf dengan Egois
Punya arti yang terkesan mirip, pad adasarnya Egois dan Toe Deaf merupakan 2 istilah yang berbeda. Perilaku egois terjadi ketika seseorang selalu mengutamakan kepentingannya sendiri, tanpa memperhatikan dampak negatifnya terhadap orang lain.
Sementara itu, tone deaf merujuk pada ketidakmampuan seseorang untuk memahami atau merespons situasi yang ada. Individu dengan sikap ini sering kali kurang peka secara emosional dan memiliki empati yang minim terhadap perasaan orang lain.
Makna Tone Deaf dalam Konteks Sosial
Dalam konteks sosial, tone deaf merujuk pada seseorang yang tidak peka atau tidak peduli terhadap emosi dan kesulitan orang lain. Ini berarti individu tersebut mungkin tidak menyadari atau tidak memahami situasi di sekitar mereka, sehingga sering kali mengabaikan perasaan orang lain.
BACA JUGA:Kebiasaan yang Harus Dihindari Saat Haid, Salah Satunya Konsumsi Makanan Ini
Misalnya, seseorang yang mengungkapkan pendapat atau komentar yang tidak sensitif terhadap situasi yang dihadapi orang lain dapat dianggap tone deaf.