Ramai Thailand Menemukan Zat Berbahaya di Anggur Shine Muscat, Bagaimana di Indonesia?

Kamis 31-10-2024,14:02 WIB
Reporter : Putri
Editor : Putri

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Dewan Konsumen Thailand (TCC) mengimbau Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand untuk menindak importir anggur Shine Muscat yang diduga mengandung zat berbahaya. Berdasarkan uji laboratorium, sebagian sampel anggur tersebut terdeteksi mengandung bahan kimia yang dilarang di Thailand.

Melalui laporan Bangkok Post, TCC mengungkapkan hasil pengujian menunjukkan bahwa dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diuji, 23 sampel terpapar residu bahan kimia berbahaya yang melampaui batas aman. Beberapa di antaranya tercemar klorpirifos dan endrin aldehida, yang tidak diizinkan dalam peraturan keamanan pangan saat ini.

Sekretaris Jenderal TCC, Saree Aongsomwang, meminta FDA untuk mengambil tindakan hukum terhadap importir anggur tersebut, serta memeriksa secara menyeluruh anggur yang telah diimpor namun belum diedarkan dan memusnahkan yang terkontaminasi.

BACA JUGA:Ubi Jalar Sampai Anggur, Menu Diet Artis Kpop ini Antimainstream, Ada yang Mau Coba?

Saree juga mendorong para importir untuk menarik kembali produk yang beredar dan memastikan keamanannya, serta mendesak pemberian sanksi kepada perusahaan yang terbukti membawa masuk anggur terkontaminasi.

Dalam uji laboratorium tersebut, ditemukan residu 14 bahan kimia berbahaya dengan kadar yang melebihi ambang aman 0,01 mg/kg, termasuk 50 residu bahan kimia lainnya, di mana 22 di antaranya tidak diatur dalam perundang-undangan Thailand, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

Sekretaris Jenderal FDA, Surachoke Tangwiwat, menjelaskan bahwa dari 50 residu yang terdeteksi, 36 di antaranya masih berada di bawah ambang aman, sedangkan 14 lainnya belum masuk dalam daftar pengawasan karena kekurangan informasi mengenai risikonya.

Ia menyarankan agar konsumen mencuci buah secara menyeluruh sebelum dikonsumsi dan memastikan bahwa anggur impor yang terkontaminasi akan disita dengan langkah hukum terhadap importir.

BACA JUGA:Benarkah Konsumsi Alpukat Saat Hamil Bisa Membuat Anak Cerdas? Ini Jawabannya Moms!

Di sisi lain, pedagang di pasar distrik Muang, Nakhon Ratchasima, melaporkan bahwa konsumen menghindari membeli anggur Shine Muscat meskipun harga buah tersebut telah diskon hingga 70% setelah pemberitaan ini tersebar.

Melansir CNBC Indonesia, terkait dengan zat berbahaya di anggur shine muscat yang beredar di Indonesia, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Indonesia, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa pihaknya terus mengawasi dengan ketat komoditas pangan segar impor yang beredar di pasar domestik, termasuk anggur. Menindaklanjuti temuan di Thailand, NFA akan melakukan investigasi lebih lanjut.

Dalam pernyataan tertulis, Arief menyebut bahwa NFA selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) akan melakukan sampling dan pengujian laboratorium untuk memastikan keamanan anggur Shine Muscat yang beredar di Indonesia. Ini merupakan bagian dari komitmen NFA untuk memastikan pangan segar aman dikonsumsi.

Arief juga menyampaikan bahwa sesuai dengan Perpres No. 66 Tahun 2021 yang menindaklanjuti UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, NFA bertugas memastikan keamanan pangan segar melalui perizinan dan pengawasan di peredaran.

Plh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti, menambahkan bahwa pihaknya memperkuat regulasi terkait Batas Maksimum Residu (BMR) pestisida untuk keamanan pangan, yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 53 Tahun 2018. Saat ini, NFA sedang menyempurnakan standar BMR tersebut dalam regulasi baru yang mempertimbangkan pola konsumsi di Indonesia.

Kategori :