KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Keputihan jadi hal normal yang sering dialami Wanita dalam usia porduktif. Tapi, bagaimana jika keputihan tersebut justru dialami disusia anak-anak?
Keputihan yang dialami buah hati pasti akan membuat panik dan khawatir para orang tua. Apalagi jika anak tersebut belum mencapai masa pubertas dan mestruasi. Apakah kondisi tersebut juga normal dialami anak? Bagaimana penyebab dan cara mengatasinya? Simak informasinya dibawah ini.
BACA JUGA:Ciri Ciri dan Penyebab Keputihan Disebut Normal, Gejala Menstruasi Sampai Menopouse
Mengutip dari websote Teen's Health, keputihan yang dialami anak tidak jauh berbeda dengan keputihan yang dialami orang dewasa. Cairan yang keluar berupa ercak putih di area genital.
Keputihan berfungsi untuk membersihkan dan melembapkan vagina, serta membantu mencegah infeksi. Keputihan pada anak sering kali terjadi dan umumnya berwarna bening, tidak berbau, serta tidak menyebabkan rasa panas atau gatal di area genital.
Cara Mengobati Keputihan pada Anak
Mengutip dari Nationwide Children's, berbagai jenis infeksi vagina, termasuk keputihan pada anak memerlukan pengobatan yang berbeda-beda. Beberapa infeksi mungkin memerlukan obat antibakteri khusus yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
BACA JUGA:Keputihan Bertekstur Aneh Seperti Ampas Tahu, Apakah Berbahaya Bagi Kesehatan ?
Tapi umumnya, Infeksi dapat disebabkan oleh jamur, virus, atau bakteri, dan sering kali terjadi karena kurangnya kebersihan di area intim. Pengobatan untuk keputihan akan berbeda-beda tergantung penyebabnya, apakah itu infeksi jamur, virus, atau bakteri.
1. Obat Antijamur
Jika Si Kecil mengalami infeksi jamur, mungkin perlu menggunakan obat antijamur. Menurut WebMD, kebanyakan obat ini tersedia dalam bentuk gel atau krim yang harus dioleskan langsung ke area yang terinfeksi.
Durasi penggunaan obat antijamur bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing individu. Umumnya, obat ini harus digunakan secara rutin selama sekitar tiga hari, tetapi selalu ikuti petunjuk dokter dalam penggunaan obat.
2. Obat Antibakteri
Jika Si Kecil mengalami infeksi bakteri, kemungkinan besar dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi keputihan. Umumnya, antibiotik diberikan dalam bentuk tablet yang harus diminum selama sekitar 7 hari. Beberapa jenis antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati keputihan akibat infeksi bakteri adalah metronidazole dan tinidazole.
3. Obat Antivirus
Jika Si Kecil mengalami keputihan karena infeksi virus, seperti herpes simplex (yang juga dikenal sebagai herpes genital), Anda akan disarankan untuk menggunakan obat antivirus. Dokter biasanya meresepkan obat seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir untuk mengobati herpes genital.
BACA JUGA:Mentimun Penyebab Keputihan pada Wanita?, Simak Penjelasannya
Namun penting untuk diingat, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-obatan tersebut untuk mengobati keputihan yang tidak normal.
.
Obat Alami Untuk Meredakan Keputihan Anak
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obstretics & Gynecology Wiley Online Library mengatakan jika keputihan yang terjadi pada anak umunya dialami sejak usia 3-10 tahun. Kamu bisa membawa anak ke dokter utnuk mendapatkan penanganan.
BACA JUGA:Keputihan Bertekstur Aneh Seperti Ampas Tahu, Apakah Berbahaya Bagi Kesehatan ?
Para orang tua tidak perlu panik. Karena keputihan pada akan bisa diredakan dengan beberapa makanan yang bisa ditemui di rumah. Adapun diantaranya adalah :
1. Memberikan Yoghurt
Yoghurt mengandung bakteri baik yang dapat membantu melawan infeksi jamur. Berikan Si Kecil yoghurt polos tanpa tambahan pemanis, karena pemanis dapat mengurangi infeksi. Si Kecil bisa mengonsumsinya secara rutin.
2. Menggunakan Bawang Putih
Bawang putih bukan hanya bumbu masakan yang lezat, tetapi juga merupakan pengobatan rumahan yang efektif untuk mengatasi infeksi jamur. Bawang putih mengandung zat anti jamur, jadi tambahkan lebih banyak bawang putih ke dalam makanan Si Kecil untuk membantu mengatasi keputihan.
Bila Kamu merasa khawatir dengan kondisi keputihan Si Kecil, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.