U-Turn Dinilai Sebabkan Kemacetan dan Rawan Kecelakaan, DPRD Desak Evaluasi Tapi Dishub Bilang Begini
Dokumentasi Jalan di Bekasi-Cikarang Ekspress-karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Saeful Islam, mendesak pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi keberadaan sejumlah putaran balik (u-turn) yang dinilai menjadi biang kemacetan dan membahayakan keselamatan lalu lintas.
Menurutnya, keberadaan u-turn di beberapa titik tidak dirancang secara matang dan justru menciptakan kerawanan di jalan raya.
Salah satu titik yang menjadi sorotan adalah u-turn di Jalan Urip Sumoharjo, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara tepatnya di depan Pasar Lemahabang yang kembali dibuka belum lama ini.
"Putaran balik yang menimbulkan kemacetan dan rawan kecelakaan harus dievaluasi. Pembukaan u-turn tidak bisa sembarangan, harus melalui kajian menyeluruh," ujar Saeful Islam, kepada Cikarang Ekspres,Kamis 26 Juni 2025.
Ia menyatakan bahwa tidak adanya bahu putar yang memadai di lokasi tersebut, sementara arus lalu lintas di Jalan Urip Sumoharjo dikenal padat, termasuk kendaraan besar dari arah Karawang.
Kondisi ini diperparah oleh pengendara yang memanfaatkan u-turn untuk langsung menyeberang menuju pasar, sehingga menambah kemacetan dan meningkatkan potensi kecelakaan.
“Sudah banyak laporan masuk. Jalur ini padat dan sibuk, sementara u-turn justru menambah masalah,” tambahnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun meminta Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh titik u-turn yang ada, dengan mempertimbangkan karakteristik lalu lintas di tiap lokasi.
“Keamanan dan kenyamanan pengguna jalan harus jadi prioritas. Jangan sampai keputusan hanya diambil karena tekanan segelintir pihak,” tegasnya.
Keluhan serupa datang dari para pengguna jalan. Yusuf (33), seorang karyawan pabrik yang setiap hari melintasi jalur tersebut, menyatakan bahwa sejak u-turn dibuka, kemacetan menjadi jauh lebih parah terutama saat jam sibuk pagi dan sore.
“Dulu macet, tapi masih bisa jalan. Sekarang makin parah karena banyak motor muter di situ. Memang lebih dekat ke pasar dan perumahan BCL, tapi macetnya luar biasa,” ujar Yusuf.
Ia juga menyoroti banyaknya truk besar yang melintas di jalur nasional tersebut, yang memperparah situasi saat kendaraan motor menumpuk di titik u-turn.
“Kalau bisa jam sibuk ditutup saja. Siang baru dibuka. Biar semua lancar,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna, menjelaskan bahwa pembukaan u-turn merupakan respons atas permintaan para pedagang dan warga sekitar Pasar Lemahabang. Tujuannya untuk mempermudah akses masyarakat ke pasar sekaligus mendongkrak aktivitas ekonomi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: