Universitas Esa Unggul Resmikan Komunitas Bahasa Isyarat FDIK: Komitmen Nyata Menuju Kampus Inklusif
Universitas Esa Unggul (UEU) meresmikan Komunitas Bahasa Isyarat Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) pada Sabtu (5/7) di Gedung C 305, Kampus Kebon Jeruk--
JAKARTA — Universitas Esa Unggul (UEU) meresmikan Komunitas Bahasa Isyarat Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) pada Sabtu (5/7) di Gedung C 305, Kampus Kebon Jeruk. Inisiatif ini merupakan langkah konkret UEU dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan ramah terhadap mahasiswa dengan disabilitas, khususnya penyandang disabilitas pendengaran.
Komunitas Bahasa Isyarat FDIK dirancang sebagai wadah pembelajaran dan praktik komunikasi non-verbal. Selain menjadi jembatan komunikasi antara mahasiswa dengan dan tanpa disabilitas pendengaran, komunitas ini juga membuka ruang bagi seluruh sivitas akademika yang ingin mengenal dan mempraktikkan bahasa isyarat sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas.
Peresmian komunitas ini mendapat dukungan penuh dari Milan Alan De Neve, perwakilan Asosiasi Desain Produk Industri Indonesia, yang menekankan pentingnya menciptakan ruang setara bagi seluruh mahasiswa. “Komunitas ini bukan sekadar tentang bahasa, tetapi tentang keadilan dan keberpihakan,” ujarnya.
Wakil Dekan FDIK sekaligus pembina komunitas, Dr. Muhammad Fauzi, S.Des., M.Ds., turut menegaskan bahwa bahasa isyarat adalah bahasa visual yang inklusif dan penuh makna, yang mampu menjembatani komunikasi tanpa suara.
Peresmian secara simbolis dilakukan oleh Dekan FDIK, Dr. Indra Gunara Rochyat, S.Sn., MA, M.Ds., yang menyatakan bahwa komunitas ini menjadi bagian penting dari komitmen UEU untuk menghadirkan kesetaraan akses belajar bagi semua kalangan, termasuk mahasiswa disabilitas.
Hadir pula dalam acara tersebut Amil Luthfi, S.T., Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Investasi UEU, serta dosen lintas fakultas dari FDIK dan FKIP. Kehadiran mereka menjadi simbol komitmen kolektif universitas terhadap misi inklusivitas.
Ketua Komunitas Bahasa Isyarat, Tiara Efni, mahasiswa Prodi Desain Produk, dalam sambutannya menyampaikan bahwa komunitas ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, namun juga pada peningkatan kesadaran akan pentingnya komunikasi yang dapat diakses oleh semua. “Kami ingin menciptakan ruang komunikasi yang nyaman dan setara bagi teman-teman tuli maupun pendengar,” ujarnya.
Rektor UEU, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, ST., MBA., IPU., ASEAN Eng., menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif ini. “Ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi UEU sebagai kampus truly inclusive. Komunitas ini membuktikan bahwa pendidikan berkualitas harus dapat diakses oleh semua kalangan tanpa kecuali,” ucapnya.
Para mahasiswa yang hadir tampak antusias mengikuti sesi pengenalan bahasa isyarat. Mereka menunjukkan semangat tinggi dalam memahami bentuk komunikasi yang tidak hanya teknis, tetapi juga sarat makna kemanusiaan.
Peresmian komunitas ini sejalan dengan visi Universitas Esa Unggul sebagai perguruan tinggi berkelas dunia yang berbasis intelektualitas, kreativitas, dan kewirausahaan. UEU juga tercatat sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia dengan akreditasi Unggul dari BAN-PT serta menjadi satu-satunya kampus di Indonesia yang menjalin kerja sama strategis dengan Arizona State University melalui Cintana Alliance.
Dengan langkah inklusif ini, Universitas Esa Unggul menegaskan kembali komitmennya dalam mencetak lulusan yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing tinggi dalam dunia yang semakin beragam dan inklusif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: