Dr. Muhammad Fauzi Ukir Sejarah sebagai Doktor Fotografi Pertama Penyandang Disabilitas di Indonesia

Dr. Muhammad Fauzi Ukir Sejarah sebagai Doktor Fotografi Pertama Penyandang Disabilitas di Indonesia

Muhammad Fauzi, dosen Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) Universitas Esa Unggul, menorehkan sejarah baru dalam dunia pendidikan dan seni di Indonesia.--

JAKARTAMuhammad Fauzi, dosen Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) Universitas Esa Unggul, menorehkan sejarah baru dalam dunia pendidikan dan seni di Indonesia. Pada 12 Juni 2023, ia resmi meraih gelar Doktor Seni dalam bidang fotografi, sekaligus mencatatkan namanya dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai Doktor Fotografi Pertama Penyandang Disabilitas di Indonesia.

Pria yang akrab disapa Azi ini berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Fotografi Isyarat: Penciptaan Seni Fotografi Ekspresionisme dengan Objek Pergerakan Tangan” dalam sidang terbuka di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Ia lulus dengan predikat cumlaude, menandai sebuah tonggak penting dalam upaya menciptakan pendidikan tinggi yang inklusif di Tanah Air.

Pencapaiannya mendapat apresiasi luas, termasuk dari tokoh nasional Anies Baswedan yang menyebut Fauzi sebagai bukti nyata bahwa dengan kesetaraan akses, penyandang disabilitas mampu menorehkan prestasi luar biasa. “Ini menjadi bukti bahwa dengan kesempatan yang setara, semua orang bisa menginspirasi,” ujar Anies.

Sebagai kampus inklusif yang telah bermitra strategis dengan Arizona State University, Universitas Esa Unggul mengukuhkan komitmennya dalam mendukung penyandang disabilitas untuk menembus batas akademik dan kreatif. Kampus ini juga konsisten menjalankan prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG 10 tentang Pengurangan Ketimpangan.

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, menyebut pencapaian Fauzi sebagai cerminan filosofi kampus yang mengedepankan keberpihakan terhadap kemanusiaan. “Kata 'Unggul' bukan sekadar nama, tetapi prinsip untuk membuka akses pendidikan bagi semua kalangan tanpa terkecuali. Kisah Dr. Fauzi membuktikan bahwa dengan sistem pendukung yang tepat, batas fisik bukanlah hambatan,” ujarnya.

Dalam pernyataannya, Dr. Fauzi mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan yang ia terima. “Tanggal 12 Juni 2023 menjadi hari penting bagi masyarakat disabilitas rungu Indonesia. Ini bukan hanya tentang saya, tapi tentang harapan bagi semua bahwa kami juga mampu menempuh pendidikan tertinggi dan berkarya secara bermakna,” tuturnya.

Lebih dari sekadar pencapaian akademik, kisah Fauzi menjadi simbol transformasi sosial menuju Indonesia yang lebih inklusif dan setara. Universitas Esa Unggul, yang terakreditasi Unggul dan meraih peringkat 3 PTS Terbaik se-Jakarta serta masuk 15 besar PTS Terbaik se-Indonesia versi UniRank 2025, terus membuktikan diri sebagai pelopor pendidikan tinggi yang berdampak.

Dengan semangat “Unggul dan Berdampak”, kampus ini terus berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga membawa perubahan sosial yang berarti—seperti yang ditunjukkan oleh Dr. Fauzi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait