Polisi Jadi Sasaran Pelaku Terorisme, Selamat Ginting Minta Program Deradikalisasi Dievaluasi
Pengamat komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting. –Foto: HO/KarawangBekasi.Disway.id/makmun hidayat--
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID --- Beberapa kasus bom bunuh diri yang terjadi di Tanah Air justru dilakukan oleh narapidana terorisme yang telah menjalani deradikalisasi di lembaga pemasyarakatan.
“Pemerintah harus melakukan evaluasi kembali program deradikalisasi terhadap narapidana terorisme,” kata pengamat komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting kepada KarawangBekasi.Disway.id, Minggu (18/12/2022).
Dikatakan Selamat Ginting, deradikalisasi merupakan program yang bertujuan menetralkan pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpapar radikalisme.
BACA JUGA:Cek Harga Tabung Bahan Bakar CNG untuk Mobil, Paling Murah Rp 15 Jutaan...
“Sasarannya para teroris yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan maupun di luar lembaga pemasyarakatan,” jelasnya.
Dia menegaskan, jika tujuan deradikalisasi untuk membersihkan pemikiran-pemikiran radikalisme yang ada pada para teroris, harus sudah bisa dipastikan terlebih dahulu mereka sudah bisa kembali menjadi masyarakat biasa.
BACA JUGA:Soroti Kebijakan Plt Wali Kota Bekasi, Ratusan Gabungan LSM Akan Demo
Selamat Ginting pun mempertanyakan, jika narapidana terorisme belum bisa menghilangkan pemikiran radikalisme, mengapa mereka harus dibebaskan.
"Lalu apa saja program yang dilakukan?” ungkapnya seraya mengatakan bagaimana pengawasannya jika mereka sudah dibebaskan.
BACA JUGA:INI Foto Sexy Ivana Knoll, Selama Piala Dunia 2022 Qatar, Bikin Berdegub!
"Jika ada potensi pikirannya kembali ke ranah radikalisme, polisi harus mengawasi secara ketat. Kalau perlu tangkap kembali," imbuhnya
Namun di sisi lain, polisi juga menjadi salah satu sasaran pelaku terorisme. Hal ini menurut Selamat Ginting karena polisi dianggap sebagai penghalang gerakan radikalisme. BACA JUGA:Masjid Al Jabbar, Ikon Baru Jawa Barat Rencana Diresmikan 30 Desember
Selamat Ginting menggambarkan seperti perang gerilya. Mereka melihat jika polisi lengah, maka mereka akan beraksi.
Tetapi jika polisi waspada, mereka menahan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: