Setiap Hari Dipungut, Pedagang Pasar Kranji Keluhkan Pelayanan Air Bersih
pedagang kaki lima di areal pasar Kranji saat malam hari memakan badan jalan, hal itu membuat jalur tersebut setiap malam terjadi kemacetan parah, foto diambil Jumat malam (30/12/2022) -foto - karawangbekasi.disway.id-
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pedagang di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Kranji Baru Jalan Bintara Raya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, mengeluhkan pelayanan air bersih yang tidak maksimal beberapa waktu ini.
Pasalnya mereka setiap hari di kutip uang dengan jumlah bervariasi. Tapi pelayanan air bersih di TPS bawah tersebut tidak maksimal.
Ironisnya meskipun sudah dikonflin, semua pihak lepas tangan terkait hal itu baik pihak pengembang dalam hal ini PT Annisa Bintang Blitar (ABB) dan UPTD Pasar Kranji saling lempar tanggungjawab.
BACA JUGA:Kartu Pekerja 2023 Resmi Dibuka, Simak Skema Baru Disini!
"Saya sudah tanya ke pengembang yang saat ini membangun Pasar Kranji, jawabnya bukan tanggungjawab PT. Begitupun saya coba telpon si Udin, yang ditugaskan UPTD Pasar melakukan pengutipan, tapi tidak direspon,"ungkap Sri Mulyono, tokoh pedagang Pasar Kranji, kepada KBE, Sabtu (31/12/2022).
BACA JUGA:Tiga Pasar di Bekasi Tunggak Kewajiban Konpensasi untuk PAD, Pasar Kranji Paling Besar
Dikatakan bahwa dulu persediaan air di lokasi TPS tersebut dibangun olehnya dan sempat dikelola. Tapi sejak beberapa waktu lalu diambil alih.
"Ketika pelayanan air tidak maksimal para pedagang ngadunya ke saya melalui telpon dan lainnya. Harusnya kepala Pasar Kranji bertanggungjawab jangan berkelit, terkait pemeliharaan persediaan air bersih bagi pedagang,"tegas Mulyono.
BACA JUGA:Jumsih, Jadi Agenda Rutin Kepala Unit Pasar Kranji Baru
Terkait kondisi persediaan air bersih bagi pedagang di TPS tersebut Sri Mulyono meminta kepala UPTD Pasar Kranji tidak berkelit alias lari dari tanggungjawab. Dia mempertanyakan uang yang dikutip setiap hari dari pedagang itu lari ke mana, setelah ada kerusakan semua buang badan.
Sri Mulyono mengakui terkait hal itu telah bersurat langsung kepada pengembang ataupun ke Disprindag Kota Bekasi, untuk memberi informasi terkait kondisi air di TPS Pasar Kranji Baru. Isi surat itu memberitahu bahwa pedagang tidak akan membayar kutipan.
"Selama pemungutan dilakukan petugas Pasar Kranji untuk uang air, tidak ada maintenance instalasi air bersih dengan baik dan kurang merespon keluhan pedagang tentang air bersih,"tegas Mulyono meminta kepala pasar Kranji tak berkelit.
BACA JUGA:Pengembang Klaim Telah Penuhi Semua Kewajiban Terkait Revitalisasi Pasar Kranji
Dalam surat itu pun mereka mengeluhkan terkait penataan kaki lima dan parkir liar di wilayah Pasar Kranji Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: