Revitalisasi Pasar Kranji Banyak Masalah, Pedagang Gelar Aksi Tuntut Pemutusan Kerja Sama oleh Pemkot Bekasi

Revitalisasi Pasar Kranji Banyak Masalah, Pedagang Gelar Aksi Tuntut Pemutusan Kerja Sama oleh Pemkot Bekasi

Ratusan pedagang Pasar Kranji Baru menggelar aksi di depan Plaza Pemkot Bekasi menuntut pemerintah tegas dan memutus perjanjian kerja sama dengan pihak pertama terkait revitalisasi, Senin (20/2/2023)--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Ratusan pedagang pasar Kranji Baru, Bekasi Barat Kota Bekasi, menggelar aksi damai ke Pemkot Bekasi, Senin (20/2/2023). 

Aksi Ratusan pedagang Pasar Kranji tersebut buntut dari ketidaktegasan pemerintah kepada pihak pertama dalam pelaksanaan revitalisasi pasar Kranji yang sampai saat ini belum ada juntrungannya.

Ratusan massa aksi dari para Pedagang Pasar Kranji Baru tersebut menuntut Pemerintah Kota Bekasi segera memutus Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pihak PT Annisa Bintang Blitar. 

BACA JUGA:Pemerintah Diingatkan Tak Asal Ubah Perda Pemekaran Bekasi, Ketimpangan Utara dan Selatan Jadi Spirit Awal

Mereka menuding pihak pertama tidak memiliki modal investasi dalam melaksanakan revitalisasi Pasar Kranji 

Para pedagang Pasar Kranji tersebut dalam aksi di Kantor Plaza Pemkot Bekasi itu membawa tiga tuntutan yang harus menjadi perhatian serius pihak Pemerintah. Mereka pun membawa spanduk bertuliskan Proyek Revitalisasi Pasar Kranji Banyak Masalah.

BACA JUGA:Tri Adhianto Dipastikan Jadi Calon Tunggal dari PDI Perjuangan Kota Bekasi

Tulisan lainnya menyebutkan banyak drama di Pasar Kranji. Kalo Ga Mampu bangun Pasar lebih Baik Mundur.

"Kami sebagai pedagang Pasar Kranji meminta pemerintah tegas dan segera memutus PKS dengan PT ABB. Karena tidak memiliki modal investasi dalam melaksanakan revitalisasi,"ungkap Sri Mulyono selaku salah satu tokoh pedagang Pasar Kranji.

BACA JUGA:Haris Bobihoe Diumumkan Calon Wali Kota dari Partai Gerindra, Ini Profilnya

Dikatakan Down Payment (DP) pedagang ditarik hingga mencapai Rp23 miliar oleh pihak pertama dalam hal ini PT ABB, tapi pelaksanaan revitalisasi sampai sekarang nol. Tidak ada pergerakan terkait pembangunan gedung baru.

"Banyak permasalahan seperti urukan tanah belum dibayar, buat TPS juga banyak belum selesai pembayarannya dan banyak lainnya,"tegas Sri Mulyono. 

BACA JUGA:Dugaan Plat Kendaraan Palsu yang Digunakan Plt Wali Kota Bekasi Jadi Sorotan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: