KKP Catat Ekspor Perikanan Tumbuh 10,66% di 2022, Didominasi Udang

KKP Catat Ekspor Perikanan Tumbuh 10,66% di 2022, Didominasi Udang

KKP--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  mencatat peningkatan nilai ekspor perikanan 10,66% pada periode Januari - November 2022.

Adapun nilai ekspor perikanan periode Januari-November 2022 mencapai USD5,71 miliar. Sementara nilai impor di periode yang sama hanya USD0,64 miliar.

"Surplus neraca perdagangan hasil perikanan sebesar USD5,07 miliar," terang Plt. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Ishartini melalui keterangan tertulisnya, kemarin. 

BACA JUGA:Bupati Anne Akui Kantongi Nama yang Melaporkan Dirinya Jual-Beli Jabatan

Adapun komoditas utama ekspor Indonesia meliputi udang dengan nilai USD1.997,49 juta, Tuna-Cakalang-Tongkol senilai USD865,73 juta, Cumi-Sotong-Gurita sebesar USD657,71 juta, Rumput Laut sebesar USD554,96 juta dan Rajungan-Kepiting sebesar USD450,55 juta.

Komoditas-komoditas ini dikirim ke negara tujuan ekspor utama seperti Amerika Serikat senilai USD2,15 miliar (37,63%), Tiongkok USD1,02 miliar (17,90%), Jepang USD678,13 juta (11,89%), Asean USD651,66 juta (11,42%) serta 27 negara Uni Eropa senilai USD357,12 juta (6,26%).

BACA JUGA:Sertifikat Halal Gratis BPJPH Kemenag Dimulai Hari ini, Ayo Mendaftar!

Ishartini mengakui bahwa dinamika kondisi global seperti perang Rusia-Ukraina sangat berdampak pada ekspor perikanan Indonesia. Kendati demikian, KKP tetap menjaga pangsa pasar ke negara-negara tujuan ekspor utama. 

Kekinian mulai menjajaki tujuan pasar prospektif di Timur Tengah seperti pemenuhan katering haji dan umroh di Arab Saudi.

BACA JUGA:Ingin Urus Surat Pindah Adminduk Lainnya di Karawang Bisa Melalui Online

"Kita cari peluang alternatif selain pasar-pasar yang sudah mapan, ini tentu sebagai respon dinamika global yang terjadi sejak awal tahun 2022 yang tentu berpengaruh terhadap kelancaran arus barang," ujar Ishartini.

Ishartini meminta jajarannya mensosialisasikan kepada pelaku usaha tentang persetujuan kesepakatan dagang antara Indonesia dengan beberapa negara Eropa (Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss) yang tergabung dalam EFTA (European - Free Trade Association) melalui IE-CEPA (Indonesia European - Comprehensive Economic Partnership Agreement).

BACA JUGA:Puluhan Jemaah Umroh asal Garut dan Bandung Batal Berangkat, Ini Alasan Travel

Kemudian Mozambique - Preferential Trade Agreement (IM-PTA) yang menyepakati penurunan tarif untuk Tuna Segar, Kepiting, dan Udang Beku serta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) merupakan perundingan perdagangan bebas antara negara ASEAN (10 negara) dengan 5 negara mitra, yaitu Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Australia, dan Selandia Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: