PDI-P Belum Umumkan Capres, Sinyal Megawati Masih Beri Kesempatan kepada Puan
Puan Maharani--
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID --- Belum diumumkan calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) saat HUT Ke-50 partai tersebut, mengindikasikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih memberikan kesempatan kepada putrinya, Puan Maharani untuk dapat meningkatkan elektabilitas (tingkat ketertarikan) dan pupularitas politiknya hingga Juni 2023 mendatang.
"Dalam pidatonya Megawati menyatakan akan ada pertemuan besar lagi pada Juni 2023. Di situlah kemungkinannya Megawati akan memberikan tiket bakal capres kepada Puan Maharani," ujar Selamat Ginting lewat keterangannya kepada Karawangbekasi.disway.id, Rabu (11/1/2023).
Apalagi, lanjut Selamat Ginting, pencalonan calon capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru bisa dilakukan pada November 2023 mendatang. Sehingga masih ada waktu sekitar sembilan bulan bagi Puan Maharani untuk dapat meningkatkan elektabilitas dan popularitas politiknya.
BACA JUGA: kerumunan Orang Ikuti Gerakan Sicita PDI Perjuangan
Menurutnya, Puan Maharani adalah putri mahkota yang dirawat Megawati untuk meneruskan trah Sukarno bersama dengan putra mahkota Prananda Prabowo. Tipis kemungkinannya Megawati akan memberikan tiket bakal capres kepada Ganjar Pranowo walau elektabilitas dan popularitasnya cukup tinggi.
"Wajar dan logis jika Mega menyiapkan putri mahkota dan putra mahkota untuk calon capres maupun membawa kepemimpinan di PDI-P," ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu.
BACA JUGA: Semua Klub Bola Kena Frank, PSSI Resmi Hentikan Kelanjutan Liga 2
Apalagi, kata dia, Megawati sudah memimpin partainya selama 30 tahun. PDI dan PDI-P merupakan reinkarnasi politik dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang digagas Sukarno pada 1947.
Selamat Ginting menjelaskan, setelah Megawati memimpin PDI dan PDI-P selama 30 tahun, maka dalam waktu dekat harus menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya kepada Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
BACA JUGA: FSGI Dukung Disdik Larang Siswa Bawa Mainan Lato Lato di Sekolah, Ini Alasannya
"Apalagi usia Megawati tahun ini sudah 76 tahun. Usia yang hampir sama saat Presiden Soeharto panjang dari kursi kepresidenan. Jangan lupa pula usia harapan hidup orang Indonesia saat ini sekitar 71-72 tahun. Jadi saatnya Megawati turun dari gelanggang politik," ungkap Ketua Bidang Politik, Pusat Studi Literasi Komunikasi Politik Unas itu.
Megawati, kata Ginting, belajar dari kekurangan mantan Presiden Sukarno dan Presiden Soeharto yang tidak menyediakan putra dan putri mahkota. Megawati baru bisa tampil sebagai tokoh politik setelah sekitar 25 tahun ayahnya lengser dari kursi kepresidenan.
BACA JUGA: Kinerja DPPKB Karawang Dipuji Presiden, Ternyata Karena Keberhasilan Ini!
“Mungkin bagi Megawati inilah menjadi atau tidak menjadi. Jadi atau tidak jadi, sekarang waktunya menaikkan Puan dan Prananda,” papar Ginting yang lama menjadi wartawan bidang politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: mega wati ketum pdi perjuangan