Pembunuh Berantai di Bekasi-Cianjur, Motif Para Pelaku adalah Uang

Pembunuh Berantai di Bekasi-Cianjur, Motif Para Pelaku adalah Uang

Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol. Dr. Drs. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si. memimpin ungkap kasus tewasnya tiga orang karena di racun di Kota Bekasi, Kamis (19/1/2023)-foto Romo-

BACA JUGA:Polrestro Bekasi Kota Bongkar Peredaran Ribuan Obat G di Toko Kosmetik Wilayah Pekayon

Diketahui, sebelumnya ada 5 korban yang diracun keracunan di Kota Bekasi. Tiga di antaranya tewas. Dua selamat termasuk seorang balita 5 tahun. 

Satu korban selamat yakni Neng Ayu Susilawati (5). Sedangkan korban Muhammad Dede Solehudin juga merupakan tersangka dalam pembunuhan ini.

Berdasarkan penyelidikan, dari total sembilan korban sebagian besar merupakan keluarga tersangka yang mengetahui aksinya.

"Jadi catatan semua, bahwa korban sebagian besar berasal dari keluarga dari para tersangka seperti istrinya, mertuanya, anaknya," jelasnya.

BACA JUGA:Sukabumi Jadi Percontohan Pengelolaan Ikan Sidat di Indonesia, Ini Alasannya

Misi Pembunuhan Berantai adalah Perjuangan demi Uang

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan tiga tersangka dalam kasus sekeluarga diracuni di Bekasi, Jawa Barat (Jabar), melakukan misi yang disebut 'perjalanan perjuangan pembunuhan'. Misi yang dijalani ketiga tersangka, tegas Fadil, demi uang.

"Perjalanan perjuangan pembunuhan dalam konteks para pelaku sebenarnya ending-nya adalah bagaimana mengambil uang dari korban yang terkena tipu daya," kata Fadil dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat.

BACA JUGA:Wajah Baru Situ Gede Bogor, Tempat Asyik untuk Jogging Track

Fadil memaparkan, 'perjalanan perjuangan pembunuhan' yang dilakukan tiga tersangka adalah menipu, mengiming-imingi korban kesuksesan hidup, membunuh korban setelah mendapatkan uang.

"Jadi perjalanan perjuangan pembunuhan itu diawali dengan penipuan, janji, dan motivasi untuk mencapai kesuksesan hidup. Setelah para korban menyerahkan harta benda, lalu kemudian para korban dihilangkan," ucap mantan Kapolda Jatim ini.

Tak hanya membunuh korban yang uangnya telah diambil, ketiga pelaku juga membunuh orang-orang terdekat yang mengetahui kegiatan 'perjalanan perjuangan pembunuhan'-nya. Fadil lalu mengatakan kasus ini adalah pembunuhan berantai, yang mirip dengan kasus Riyan dulu.

BACA JUGA:Selangkah Lagi, Pemkot Bekasi Segera Ambil Langkah Konkret Terkait Revitalisasi Pasar Kranji

"Termasuk saksi-saksi yang mengetahui (dibunuh). Jadi itu yang dia sebut 'perjuangan'. Kalau kita ingat kasus terpidana Ryan Jombang, ini kurang lebih sama modus operandi intimated related," pungkas Fadil.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: