Subsidi Bantuan Uang Muka dari Pemerintah di Kabupaten Bekasi Diduga tak Dinikmati Debitur

Subsidi Bantuan Uang Muka dari Pemerintah di Kabupaten Bekasi Diduga tak Dinikmati Debitur

--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Dana bantuan Pemerintah akan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) diduga tidak dinikmati debitur perumahan bersubsidi di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

SBUM yang seharusnya didapatkan oleh debitur sebesar Rp 4 Juta dari Pemerintah untuk meringankan uang muka malah tak dirasakan sama sekali manfaatnya.

Hal itu terungkap dari adanya pengaduan Eko Budi Saputro, salah seorang debitur Perumahan Taman Kasablanka Indah (TKI) beralamat di Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

BACA JUGA:Berlanjut, Mahasiswa Aksi di Kemendagri Terkait Kesalahan Pelafalan Pancasila oleh Plt Wali Kota Bekasi

"Subsidi bantuan uang muka yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak kami nikmati. Kami curiga diselewengkan oknum tertentu, "ungkapnya Rabu (29/3/2023). 

Dikatakan kecurigaan itu karena mereka tetap dibebankan bayar uang muka sesuai dengan apa yang disampaikan developer. Harusnya jika benar ada SBUM itu maka akan ringan. 

BACA JUGA:Ingin Berkunjung ke Galeri Rasulullah di Masjid Al Jabbar, Harus Mendaftar Online

Ia menceritakan, ketika melakukan akad dengan developer, dirinya membayar penuh uang muka sesuai kesepakatan pengembangan sebesar Rp30 Juta.

Namun, kata dia, ketika menandatangani berkas akad, dirinya kaget disodorkan selembar surat standing  instruction (perintah pemindah bukuan) terkait dana SBUM.

BACA JUGA:Inilah Penampakan Galeri Rasulullah SAW di Masjid Raya Al Jabbar

"Saya disodorkan surat tersebut untuk ditandatangani yang mana kata pengembang itu salah satu syarat agar akad saya diterima oleh BTN," jelasnya.

Ia tidak membantah bahwa uang tersebut sempat masuk ke rekeningnya, namun pada saat itu juga langsung di debet.

BACA JUGA:Datar Nahkhodai Karang Taruna Cikampek

 "Uang itu masuk ke rekening kita namun langsung diambil kembali oleh Bank," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: