Puluhan Siswa Baru di SMP Negeri 05 Cikarang Selatan Terancam Belajar 'Lesehan'

Puluhan Siswa Baru di SMP Negeri 05 Cikarang Selatan Terancam Belajar 'Lesehan'

Puluhan Siswa Baru di SMP Negeri 05 Cikarang Selatan Terancam Belajar 'Lesehan'--

CIKARANG SELATAN - Sebagian siswa baru kelas 7 di SMP Negeri 05 Cikarang Selatan dipastikan belajar tanpa bangku dan kursi. Pasalnya di sekolah tersebut belum ada mobiler, padahal ruang kelas yang akan di gunakan oleh siswa baru ini baru di bangun pada tahun 2022.

Kepala SMPN 05 Cikarang Selatan, Kasmiyanto mengatakan, sebelum di tambahnya rombel pihak sekolah sudah menyampaikan kepada Dinas Pendidikan kalau di sekolah ini belum semuanya ada meja dan kursi.

" Sarana kami disini kalau ruang kelas ada tapi belum ada meja dan kursinya. 

kami sanggup tambah rombel tapi tidak ada meja kursinya untuk satu kelas. tadinya mau ditambah dua rombel dan saya angkat tangan," kata Kusmiyanto kepada Cikarang Ekspres, Jum'at (13/7).

BACA JUGA:Pemkot Bekasi Hadirkan Pendidikan Gratis Pada Sekolah Swasta

" Pihak sekolah sudah mengusulkan soal permohonan pengadaan mobiler bahkan pihak dinas sudah melakukan survei ke sekolah kami," tambahnya.

Meski begitu, ia berupaya bagaimana caranya agar peserta didik baru ini tetap belajar nyaman meski tanpa kursi dan meja, yaitu dengan menitipkan para siswa ini ke setiap kelas meski hanya sementara sambil menunggu adanya mobiler.

BACA JUGA:Atlet Bekasi Peraih Emas di Popda Jabar Diberi Piagam

"  Karenakan per kelas ini ada 36 siswa untuk tahun ini, kalau tahun kemarin 40 siswa jadi masih ada buat 4 siswa untuk mengisi per kelasnya. Jadi nanti ditempatkan dulu ke kelas-kelas sebelum adanya meja dan kursi. Kan gak mungkin anak-anak belajar lesehan nanti apa kata media," terangnya.

Masalah lainnya, kata dia, adanya tambahan satu rombel ini perlu adanya tambahan tenaga pendidik. Pasalnya dengan penambahan satu rombel otomatis perlu jam mengajar 40 jam, 40 jam di butuhkan dua orang guru.

" Itupun kalau guru kelas, tapikan kami gurunya guru bidang studi. Nanti di DSO kekurangan guru ada berapa kita lihat dan ini sudah kita sampaikan ke dinas dan sedang di proses," tungkasnya. (mil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: