Jabar Juara Investasi, Setengahnya Terealisasi di Karawang- Bekasi

Jabar Juara Investasi, Setengahnya Terealisasi di Karawang- Bekasi

Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. (Foto: Okky firmansyah/Disway.id)--

Karenanya, diperlukan sebuah upaya lompatan dalam industrialisasi agar Indonesia mengalami kemajuan signifikan.

"Kawasan Rebana suatu upaya menjadi bangsa yang melompat melalui industrialisasi. Agar Jawa Barat menjadi provinsi paling maju," bebernya.

Sekarang ini, kata Kang Emil, baru Kerawang dan Bekasi yang menjadi sentra industri. Tetapi, kawasan tersebut awalnya tidak didesain mejaidi kota.

"Hanya sekelompok kumpulan pabrik. Tidak didesain alun-alun,  tempat istirahat dan kehidupan," tuturnya.

Sementara Kawasan Rebana adalah koreksi pembangunan dari lokomotif ekonomi yang diseimbangkan dengan kehidupan. 

"Rebana tidak boleh mengambil sawah, karena itu sakral. Sampai sekarang Jawa Barat surplus beras," tandasnya.

Konsep di Rebana, kata Kang Emil, bagaimana orang tinggal di kota industri. Karenanya, industri dibuat berdekatan ke rumah susun.

BACA JUGA:Elektabilitas Ganjar Pranowo Mulai Pulih, Ungguli Prabowo dan Anies dalam Survei Terbaru

"Tiap November selalu didemo soal UMR. Gaji ingin dinaikan setelah disurvei, ternyata karena biaya transportasi naik. Nanti di Rebana rusun dibuat dekat dengan industri. Sehingga pekerja bisa hemat 4 jutaan per tahun untuk biaya transportasi ini," bebernya.

Oleh karena itu, kesejahteraan akan hadir dengan tidak hanya naik gaji dan upah, tapi dengan mengurangi pengeluaran.

Oleh karena itu, Kawasan Rebana menjadi tempat yang menarik untuk berinvestasi. Kang Emil sendiri, berusaha memasarkan ini keluar negeri.

"Keluar negeri jualan Rebana, sangat menarik dan berdatangn semua. Akan menambah laju pertumbuhan 5 persen," tuturnya.

 Ditambahkan Kang Emil, indikasi dari pertumbuhan ekonomi tersebut, sebenarnya dapat dilihat dari kondisi riil.

Misalnya, konser yang digelar selalu ramai. Termasuk konser Coldplay. Begitu juga masyarakat yang melaksanakan umrah tidak kalah ramainya.

"Itu pertumbuhan ekonomi 5 persen. Apalagi kalau 7-8 persen. Jadi bisa dibayangkan sendiri," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: