Disdik Jabar Gandeng Budayawan untuk Tingkatkan Minat Baca-Tulis Siswa

Disdik Jabar Gandeng Budayawan untuk Tingkatkan Minat Baca-Tulis Siswa

Yesa Sarwedi, Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Bersama Jurnalis Disway.id Okky firmansyah. (FOTO: Disway.id)--

Jabar, Disway.id- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat mendorong geliat literasi di sekolah. Salah satunya dengan menggandeng budayawan lokal atau praktisi lainnya untuk menumbuhkan semangat literasi peserta didik.

Upaya tersebut salah satunya telah dilaksanakan oleh SMAN 1 Maja Kabupaten Majalengka sebagai sekolah pilot project.

Sekretaris Dinas Pendidikan  Provinsi Jawa Barat Yesa Sarwedi mengatakan di era serba digital ini budaya literasi di kalangan siswa semakin berkurang.

BACA JUGA:Yesa Sarwedi: Menjadi SMK yang Mandiri Melalui Teaching Factory

 

Konten yang bersifat visual justru digandrungi, ketimbang harus membaca atau menulis. Padahal menurutnya membangun budaya literasi menjadi modal untuk mengembangkan wawasan para siswa.

"Karena budayawan itu memiliki ciri dan karakter saat mengekspresikan ide dan gagasannya. Ini nilai jualnya sehingga siswa tidak jenuh serta bosan dalam menerima penyampaian materinya," ujar Yesa dalam wawancara Bersama jurnalis disway.id, Senin (2/10/2023).

Tujuan menggandeng budayawan maupun praktisi literasi agar lingkungan pendidikan menjadi wadah untuk mengembangkan budaya membaca dan menulis.

BACA JUGA:SMK Peternakan Negeri Lembang Gelar Vet & Food Festival 2023

"Kita harapkan, nantinya pola dan strategi semacam ini dapat ditiru dan diikuti oleh sekolah lainnya. Karena selain di SMAN 1 Maja ini beberapa sekolah lainnya juga memiliki program gerakan literasi di sekolah," jelas Yesa.

Dalam Program Literasi Sekolah terdapat sejumlah kegiatan yang bisa diikuti peserta didik secara berkala. Nantinya, setiap kelas mulai dari kelas X hingga XII, memiliki forum yang akan menjadi agen untuk menularkan semangat literasi kepada rekan-rekan sesama siswa.

Adapun program literasi diadakan secara rutin, yakni harian, mingguan, bulanan dan setiap satu semester. Untuk program harian, kata dia, peserta didik membaca buku-buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai di kelas masing-masing dan menjadwalkan kegiatan literasi bagi setiap kelas di Pojok Literasi. Sementara untuk program mingguan, pihaknya menjadwalkan kegiatan literasi bagi setiap kelas di lapangan secara massal.

BACA JUGA:“Sekolah Lapang Warisan Budaya”, Ajak Siswa di Jawa Barat Cintai Budaya

Sedangkan pada program bulanan akan diadakan kegiatan membaca buku di dalam kelas masing-masing. Kemudian para siswa diminta menuliskannya dalam pohon literasi.

"Nah untuk program semesteran, mengadakan lomba membuat pohon literasi antar kelas, mengadakan kegiatan bedah buku atau talk show dengan menampilkan nara sumber penulis dan sekaligus budayawan lokal," katanya.

Dia menilai adanya program terukur secara berkala tersebut terbukti efektif menumbuhkan semangat literasi dalam diri siswa. Dikatakannya, beberapa peserta didik di SMAN 1 Maja, Kabupaten Majalengka, kini sudah mulai berani untuk membuat karya tulis.

BACA JUGA:Pelantikan Taruna Baru Angkatan XXII SMKAN 2 Subang, Wahyu Mijaya: Jadilah Individu Yang Lebih Baik

Adapun karya yang dibuat oleh siswa di antaranya majalah dengan nama 'Jejak' yang mengupas mulai dari tokoh-tokoh besar asal Majalengka, cerita pendek, urban legend lokal, puisi hingga tempat wisata. Ada pula 'Dingdong Magazine' dengan rubrik yang serupa.

"Seiring berjalannya waktu dan terus belajar, saya yakin pasti karya-karya kedepan akan semakin jauh lebih baik dan bermanfaat," tutur Yesa.(ADV)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: