6M Resep Membangun Sekolah dan Media Massa

6M Resep Membangun Sekolah dan Media Massa

Ilustrasi-ISTIMEWA-

 

Oleh: Dwi Jatmiko

LEMBAGA pendidikan, terutama sekolah alangkah indahnya punya hubungan yang erat dengan media massa. Sekolah atau madrasah yang tidak akrab dengan media pasti akan kebingungan. Bagaimana sekolah atau madrasah saya diberitakan? Bagaimana cara mengundang wartawan, "maaf" bayar berapa, dan sebagainya. Pertanyaan semacam itu lumrah bagi sekolah atau madrasah yang tidak akrab dengan media massa, kurang memahami urgensi menjalin relasi dengan media massa.

 

Tidak kalah penting adalah, pentingnya fasilitas sekolah, sumber daya manusia juga elemen penting dalam membangun dan mengembangkan sekolah. Terutama guru wajib punya komitmen dan kinerja yang tinggi.

 

Kolaborasi yang baik antara media dan sekolah seiring berjalannya waktu akan dengan cepat mengangkat potensi-potensi sekolah. Mari berkolaborasi. Saat ini adalah era kolaborasi di tengah industry 4.0 menuju masyarakat society 5.0, Menulis atau menyampaikan berita sekolah maupun madrasah sesungguhnya, adalah sebuah laku moral. Laku moral itulah yang membedakan wartawan dengan pencerita lainnya. (Goenawan Mohammad, 2003).

 

BACA JUGA: Bernalar di Sekolah Merdeka

 

Merumuskan berita (fakta dan kebenaran) yang ditulis seorang wartawan seharusnya tetap disandarkan pada nilai kemanusiaan. Humanisme, yang transendental. (Jakob Oetama seperti dituliskan Kees de Jong, 2001).

 

Pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga kini menggerus kemanusiaan di berbagai lini, termasuk di media. Media massa tak hanya mengandalkan mesin, algoritma, atau teknologi, tetapi juga manusia. Hati dan jiwa. Media menjadi kontrol sebagai perwakilan dari warga sekolah, dengan mengontrol pemberitaan dan perkembangan dunia pendidikan, sekolah sehat, sekolah adiwiyata, sekolah ramah anak, sekolah anti perundungan, sekolah juara, sekolah multi talenta, sekolah penggerak antikorupsi, sekolah islami, sekolah karakter dan sekolah budaya.

 

Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di kelas dengan kegiatan non-rutin (projek) interdisipliner yang berorientasi pada pembentukan dan penguatan karakter berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila. Pengembangan kurikulum dan perangkat ajarnya dilakukan dengan melibatkan puluhan institusi termasuk Kemenag, universitas, sekolah, dan Lembaga pendidikan lainnya.

 

BACA JUGA: Optimalisasi Sektor Pertanian Dalam Mendukung Percepatan Pencapaian SDGs di Indonesia

 

Penguatan literasi dan numerasi membutuhkan pembelajaran yang efektif dan menyeluruh di semua mata pelajaran. Literasi dan numerasi adalah kompetensi dasar yang akan diperkuat serta memperkuat kompetensi lain yang dibangun di semua mata pelajaran.

 

Contoh, kemampuan memahami informasi berupa teks yang dipadukan dengan grafik dibangun melalui beberapa mata pelajaran. Oleh karena itu, tidak benar bahwa literasi dan numerasi hanya terkait dengan mapel Bahasa Indonesia dan Matematika. Kerjasama yang positif seperti ini akan memajukan dan mencerahkan serta saling menguntungkan antara sekolah dan media.

 

Dalam penyelenggaraannya, kurikulum operasional sekolah perlu menjadi dokumen yang hidup; menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan. Penyusunan dokumen kurikulum operasional sekolah dari awal, hendaknya dimulai dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran.

 

BACA JUGA: Pendidikan Karakter di Era Milenial

 

Resep membangun sekolah atau madrasah ternyata hanya 6M, Mari berjalan bersama untuk mengembangkan diri atau mengatasi krisis di akhir tahun 2022 dan membuka lembaran baru di tahun 2023. Keberhasilan membagun sekolah ditentukan oleh 6 M yaitu Man, Mass, Management, Money, Momentum, dan Media.

 

Kolaborasi dengan media dalam banyak hal akan membuahkan hasil lebih baik, karena media sesungguhnya cermin dari masyarakat. Media sebagai mitra strategis, dan jangan lupa untuk melaksanakan persiapan ataupun perencanaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: