PRETTY CAKE LIKE A PRETTY BIOLOGY MOLECULAR (Sebuah cerita analogi)

PRETTY CAKE LIKE A PRETTY BIOLOGY MOLECULAR (Sebuah cerita analogi)

Oleh: Rima Putri Ramadhani, Peserta kuliah Biologi Molekuler, Prodi Farmasi Universitas Singaperbangsa Karawang-Istimewa-

 

 

CAKE atau kue memiliki banyak jenis dan  memiliki cara pembuatan serta bahan yang berbeda. Kue yang akan dibahas yaitu kue ulang tahun. Kue ulang tahun terdiri dari beberapa bahan seperti tepung terigu, telur, air atau susu, margarin, vanilli, baking soda, baking powder, pewarna, essence, dan gula. Sama halnya dengan sel, sel terdiri atas beberapa komponen yaitu inti sel, sitoplasma serta membran sel. Pada cerita ini kita hanya terpaku pada inti sel dan pada membran sel, nantinya pembahasan tersebut akan mencakup kepada gen, genom serta komponen lainnya. Umumnya setiap individu pemula atau bahkan yang sudah terbiasa membuat kue akan tetap melihat buku resep agar mendapatkan takaran yang pas untuk membuat kue. Kita dapat menganalogikan bahan kue sebagai DNA, untuk membuat kue tertentu tentunya dapat dilihat pada buku resep, semua resep kue banyak tersedia di dalam buku resep kue, hal tersebut dapat dianalogikan sebagai genom. Misalnya, genom manusia terdiri dari sekitar 20.000-25.000 gen, dan setiap gen memiliki urutan DNA yang unik. Analoginya, sebuah buku resep kue mungkin berisi ribuan resep kue yang masing-masing memiliki urutan bahan dan instruksi yang unik. Ketika seorang ahli genetika mengidentifikasi urutan genom manusia, ia sebenarnya sedang memetakan urutan DNA yang terkandung dalam seluruh kromosom manusia. Ini mirip dengan memetakan seluruh buku resep kue dengan ribuan resep kue yang berbeda. Seperti halnya memahami genom manusia dapat membantu kita memahami risiko penyakit dan pewarisan sifat, memahami seluruh buku resep kue dapat membantu kita memahami berbagai macam jenis kue yang dapat dibuat, bahan-bahan yang diperlukan dan urutan instruksi yang diperlukan untuk membuat kue yang lezat dan sesuai dengan preferensi kita.

 

 

Jika genom dapat di ibaratkan atau di analogikan sebagai semua jenis resep kue yang tersedia pada buku resep maka gen dapat dianalogikan sebagai satu resep yang terdapat dalam buku resep, Setiap resep kue memuat instruksi untuk menambahkan bahan tertentu dalam jumlah yang tepat dan dalam urutan yang benar, sehingga menghasilkan kue dengan rasa, tekstur, dan bentuk tertentu. Misalnya, kita bisa membandingkan resep kue cokelat dengan gen yang mengkode protein yang berperan dalam produksi pigmen warna cokelat pada rambut atau kulit. Seperti halnya gen, resep kue cokelat juga memiliki urutan instruksi yang khusus untuk menghasilkan kue dengan rasa cokelat yang khas. Jika ada kesalahan dalam menambahkan bahan atau pada pembuatan, maka kue yang dihasilkan  tidak akan memiliki rasa cokelat yang diinginkan. Demikian pula, jika ada mutasi atau kesalahan dalam urutan genetik, maka protein yang dihasilkan oleh gen tersebut mungkin tidak berfungsi dengan baik atau bahkan tidak terbentuk sama sekali, yang dapat menghasilkan perubahan sifat organisme.

 

 

Sebelum kita membahas hal yang lebih kompleks, kita kembali lagi ke pembahasan mengenai “DNA”, tau kah kamu kalau DNA bisa bermutasi?. Ya betul sekali, DNA dapat bermutasi, kalian pasti bingung kan bagaimana caranya DNA dapat bermutasi. Umumnya individu atau manusia ketika membuat suatu kue ulang tahun pasti akan sedikit dimodifikasi seperti mengurangi bahan tertentu ataupun menambahkan komponen, contoh seperti menambahkan perisa kopi pada adonan kue padahal pada resep tidak terdapat bahan perisa kopi, dapat juga dimodifikasi terkait cara pembuatannya. Seperti halnya mutasi DNA, perubahan dalam resep kue dapat menghasilkan hasil yang berbeda dan dapat mempengaruhi sifat kue, seperti rasa, tekstur, dan tampilan. Misalnya, mutasi dalam gen yang mengatur produksi enzim yang menghasilkan gas dapat menyebabkan kue yang lebih bantat atau lebih berongga. Begitu pula, pengurangan atau penambahan jumlah gula atau tepung dapat mempengaruhi konsistensi atau rasa kue. Namun, seperti halnya dalam mutasi DNA, tidak semua perubahan dalam resep kue selalu menghasilkan hasil yang diinginkan atau bermanfaat, dan bisa saja membuat kue menjadi tidak enak atau bahkan tidak berhasil. Oleh karena itu, perubahan dalam resep kue harus dilakukan dengan hati-hati dan diuji terlebih dahulu sebelum mencapai hasil yang diinginkan.

 

 

BACA JUGA: Maulana Sugilar dalam Memori Kita

 

 

Selain mutasi DNA ada juga yang disebut DNA Reparasi. Jika dianalogikan pada pembuatan kue, DNA reparasi dapat dikatakan sebagai menghilangkan bahan yang salah pada pembuatan kue dan mengantinya dengan bahan yang benar. Seperti halnya dalam proses reparasi DNA, perbaikan yang dilakukan harus tepat dan akurat untuk memastikan adonan kue menjadi baik dan layak untuk dihidangkan. Misalnya, jika terdapat kesalahan dalam pengukuran bahan yang menyebabkan adonan terlalu kering atau terlalu basah, maka perlu dilakukan perbaikan dengan menambahkan bahan lain yang tepat untuk menyeimbangkan adonan. Begitu pula, jika ada bagian adonan yang terlalu banyak terkena panas atau terlalu lama dipanggang sehingga terbakar, maka bagian yang rusak perlu dihilangkan dan diganti dengan adonan baru. Seperti dalam proses reparasi DNA, kesalahan atau kerusakan yang terjadi dapat mempengaruhi hasil akhir produk. Oleh karena itu, reparasi yang dilakukan harus tepat dan terukur, dan harus dilakukan sejak awal proses pembuatan kue. Dengan demikian, kue ulang tahun yang dihasilkan akan terlihat dan rasanya enak serta memuaskan bagi yang membuatnya.

 

 

 

Sudah dibahas mengenai mutasi DNA dan DNA reparasi, selain ke dua itu ada juga yang dinamakan “DNA Replication” atau replikasi DNA, replikasi DNA adalah proses penggandaan DNA yang terjadi pada sel untuk mempersiapkan sel untuk membelah dan mereplikasi informasi genetiknya. Jika dianalogikan pada pembuatan kue ulang tahun sama halnya dengan membuat adonan baru dari bahan yang sama untuk menghasilkan kue yang identik dengan kue yang pertama. Seperti halnya dalam proses replikasi DNA, pembuatan adonan baru harus mempertahankan urutan dan proporsi bahan yang sama seperti adonan sebelumnya, untuk menghasilkan kue yang identik secara genetik dengan kue pertama. Misalnya, jika kita ingin membuat dua kue ulang tahun yang identik, maka kita perlu membuat adonan baru dengan proporsi bahan yang sama seperti pada adonan pertama, termasuk tepung, gula, telur, mentega, dan bahan lainnya. Setelah adonan baru siap, kita dapat menggandakan kue pertama dengan cara membagi adonan menjadi dua bagian, memasukkannya ke dalam cetakan, dan memanggangnya sesuai dengan suhu dan waktu yang diperlukan. Dalam pembuatan kue, seperti dalam replikasi DNA, penting untuk memastikan akurasi dan ketepatan dalam proporsi bahan yang digunakan agar kue yang dihasilkan memiliki kualitas yang sama dengan kue asli. Proses replikasi DNA yang teratur dan akurat juga penting untuk memastikan bahwa setiap sel memiliki informasi genetik yang sama dengan sel aslinya. Oleh karena itu, replikasi DNA dan pembuatan kue ulang tahun membutuhkan perhatian dan ketelitian yang sama untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.

 

BACA JUGA: Krisis Regenerasi di Sektor Pertanian Indonesia

 

 

Dari awal sudah membahas mengenai komponen kue atau bahan – bahan yang dibutuhan untuk membuat kue, proses pembuatan kue, proses penggandaan atau pembuatan dua kue yang sama, lalu membahas mengenai modifikasi bahan atau cara pembuatan kue sampai dengan menganti bahan atau pembuatan kue yang rusak ataupun salah. Pembahasan – pembahasan tersebut ternyata jiga dianalogikan atau dicocokan dengan materi biologi molekuler membuat materi tersebut mudah dipahami. Namun pembahasan kita masih belum selesai, masih  ada satu materi terakhir yang belum dibahas yaitu materi mengenai eksperesi gen.

 

Ekspresi gen sendiri merupakan Ekspresi gen adalah proses di mana informasi genetik dalam DNA diubah menjadi produk fungsional, seperti protein, RNA, atau molekul lainnya. sebelumnya sudah dibahas mengenai komponen atau bahan – bahan untuk membuat kue sampai dengan modifikasi bahan atau pembuatan kue dan menganti bahan atau pembuatan kue yang rusak ataupun salah sudah di bahas. Tahapan terakhir pada pembuatan kue yaitu menghias atau mendekorasi kue. Ekspresi gen  jika dianalogikan pada pembuatan kue yaitu sama halnya dengan seperti memberikan sentuhan akhir atau yang biasa diebut dekorasi pada kue dengan menghiasi atau memperindah penampilannya. Seperti halnya dalam ekspresi gen, dekorasi kue dapat memberikan karakteristik dan identitas unik pada kue, membuatnya lebih menarik dan diingat oleh orang yang melihatnya. Misalnya, dalam dekorasi kue ulang tahun, kita dapat menggunakan bahan-bahan seperti krim, fondant, cokelat, atau buah untuk menambahkan warna, tekstur, dan rasa pada kue. Setiap bahan yang digunakan memiliki efek yang berbeda pada penampilan dan rasa kue, dan dapat mencerminkan preferensi atau tema yang ingin ditampilkan. Dalam ekspresi gen, gen tertentu dapat diekspresikan atau tidak diekspresikan, dan hal ini dapat mempengaruhi sifat-sifat organisme hidup. Misalnya, gen tertentu pada tanaman dapat menghasilkan warna bunga yang berbeda, atau gen pada hewan dapat mempengaruhi sifat fisik dan perilaku mereka. Dalam dekorasi kue ulang tahun, penggunaan bahan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: