Satu Warga Bekasi Positif Mpox, Dinkes Diminta Massifkan Sosialisasi
Ilustrasi gambar --
KARAWANG BEKASI DISWAY - Satu warga di Kota Bekasi dilaporkan terpapar penyakit cacar monyer atau monkeyfox. Hal itu sesuai data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 33 kasus terkonfirmasi Mpox, satu diantara pasien berasal dari Kota Bekasi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi terus melakukan sosialisasi untuk mengimbau masyarakat waspada dengan upaya pencegahan agar kasus Mpox bisa ditekan.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Heri Purnomo, meminta sosialisasi oleh Dinkes bisa terus dimassifkan hingga menyentuh kader-kader Posyandu.
Sosialisasi kepada masyarakat, kata Herpur sapaan akrabnya, bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui penyebaran informasi via selebaran.
BACA JUGA : Diduga Terlibat Kasus Penipuan, Aktor Sekaligus Pengisi Suara Ikeda Junya Ditangkap Polisi Jepang
Selain itu, pemberian informasi juga bisa dilakukan melalui pegawai di tiap kelurahan, memberikan edukasi ke tiap pengurus RW maupun RT di lingkungan masing-masing.
"Kita kan puskesmas punya kader Posyandu, kader PKK harus terus diberi edukasi cara penanggulangannya. Alhamdulillah sudah berjalan, tinggal ditingkatkan lagi saja,” katanya, Rabu 8 November 2023.
Dikatakan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya pada akhir pekan lalu disebutkan untuk Kota Bekasi terdapat dua warga tersuspek Mpox.
Namun jelasnya berdasarkan hasil uji lab hanya satu yang dinyatakan positif, satu lagi terdeteksi negatif.
BACA JUGA : Harimau Sunda, Dulu Raja Hutan Gunung Ciremai, Kini Terancam Punah, Ini 4 Upaya yang Bisa Kita Lakukan
Herpur berharap masyarakat Kota Bekasi lebih waspada, serta menjalankan Perilaku Hidup Sehat (PHBS) dalam aktivitas sehari-hari.
Sebelumnya, Dinkes Kota Bekasi telah menyebarluaskan surat edaran terkait dengan kewaspadaan Mpox ke semua Fasilitas Kesehatan (Faskes).
Seluruh Faskes yang ada di Kota Bekasi diminta untuk melaporkan temuan suspek Mpox kepada Dinkes untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi.
“Jika menemukan suspek itu dilaporkan ke kami, nanti kami akan datang untuk melakukan penyelidikan epidemiologi,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Vevie Herawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: