Pemkab Karawang Gencar Berupaya Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi saat Persalinan
Tahun ini, angka kematian ibu saat melahirkan di Karawang mengalami penurunan yaitu sebanyak 44 orang, sementara angka bayi meninggal saat persalinan mengalami peningkatan, yaitu mencapai angka 197 bayi.--
KARAWANG BEKASI DISWAY - Pemerintah Kabupaten Karawang gencar berupaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat persalinan.
Tahun ini, angka kematian ibu saat melahirkan di Karawang mengalami penurunan yaitu sebanyak 44 orang, sementara angka bayi meninggal saat persalinan mengalami peningkatan, yaitu mencapai angka 197 bayi.
Bupati Karawang, H. Aep Syaefuloh mengatakan, Pemkab Karawang terus berupaya memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan secara merata kepada masyarakat Karawang. Terlebih, untuk ibu melahirkan.
BACA JUGA:Heboh! Polisi Ini Ajak Rekan-rekannya Menggauli Istri Cantiknya, Begini Kronologisnya
"Sudah menjadi komitmen kita, masyarakat Karawang mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata, dan ibu melahirkan, itu menjadi skala prioritas," ujar Bupati Aep, usai membuka acara Koordinasi Tim Pokja Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Dalam Rangka Gerakan Sayang Ibu dan Anak (Gesia) di Kabupaten Karawang, di Hotel Mercure Karawang, Rabu 13 Desember 2023.
Soal ibu melahirkan, kata Bupati Aep, langkah pertama yang kini dilakukannya adalah mensinergiskan antara puskesmas, kepala desa atau lurah dengan camat beserta muspikanya.
"Jadi harus dibangun sinergitas diantara puskesmas, kepala desa atau lurah dengan muspika. Bagaimana koordinasi bisa berjalan, termasuk kesiapannya," ucap Bupati Aep.
"Di 2021 angka kematian ibu melahirkan di Karawang terbilang tinggi. Salah satu faktornya juga karena saat itu tengah terjadi pandemi Covid-19, jadi ada program yang keterkaitan dengan ini kurang perhatian karena fokus pada penanganan covid itu sendiri," kata Bupati Aep.
Kemudian di tahun 2022, lanjut Aep, angka itu mulai ada penurunan, karena pemkab, dalam hal ini Dinas Kesehatan mulai kembali fokus.
"Dan di tahun ini, kian menurun menjadi 44 orang untuk angka ibu meninggal saat melahirkan," jelas Bupati Aep, seraya menyebut jumlah terbanyak angka ibu meninggal saat melahirkan ada di Kecamatan Klari.
Selain sinergitas, lanjut Bupati Aep, pihaknya juga lewat dinas kesehatan dan puskesmas, termasuk kepala desa/lurah dan camat, gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
BACA JUGA:Sinopsis dan Nonton Ultraman Blazar Episode 21 Subtitle Indonesia di Bstation
"Salah satu faktor penyebab kematian ibu saat melahirkan karena keterlambatan penanganan dan minimnya pengetahuan terkait pertolongan pertama pada ibu yang akan melahirkan. Di sinilah kita memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat," kata Bupati Aep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: