Bocoran Lima Faktor Pabrik Ban Cikarang Hengkang ke Vietnam, Satu Di antaranya Order Turun Akibat Demo

Bocoran Lima Faktor Pabrik Ban Cikarang Hengkang ke Vietnam, Satu Di antaranya Order Turun Akibat Demo

Kolase Surat Penutupan Operasi PT Huang A Indonesia di Kabupaten Bekasi dengan dimulai PHK massal sebanyak 1.500 karyawana.--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - PT Huang-A Indonesia blak-blakan mengumumkan penutupan pabriknya di Kawasan Industri Hyundai, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi pada 1 Februari 2024.

Dalam surat keputusan direksi yang  tercatat ada lima faktor perusahaan asal Korea Selatan harus hengkang ke Vietnam.

Pertama, terus terjadi penurunan order sejak tahun 2022 dan perusahaan pun telah melakukan tindakan penyelamatan dengan tidak lagi melakukan penerimaan karyawan baru, tidak memperpanjang karyawan kontrak serta tak memberikan jam kerja lembur.

Kedua, nilai kepeecayaan dari buyer (Ralf Bohle Ombh) kepada PT Huang-A Indonesia telah menurun drastis akibat adanya unjuk rasa pada Sepetember 2022. Sehingga berdampak pada jumlah order dan perusahaan telah melakukan upaya penyelematan dengan cara penutupan Line Produksi F-2 yang efektif pada Desember 2022 silam.

Ketiga, periode Januari hingga Desember 2023 perusaahan berupaya semaksimal mungkin tidak untuk tidak melakukan pengurangan karyawan maupun PHK terjadap karyawan tetap walaupun order turun drastis dengan harapan karyawan masih tetap berkerja.

Keempat, buyer mulai tahun 2014 ini tidak lagi memberikan order kepada PT Huang-A Indonesia.

Kelima, perusahaan telah kehilangan kemampuan dan efektifitas untuk terus beroperasi sehingga harus dilakukan tindakan terakhir yang bisa dilakukan adalah penutupan operasi perusahaan.

"Melalui keterangan surat yang masuk ke kami pada Senin kemarin itu mengatakan perusahaan tersebut tutup, hal itu membuat hampir 1200 para pegawainya di PHK," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah ketika dikonfirmasi Cikarang Ekspres pada Kamis 18 Januari 2024.

Menurut dia, alasan pabrik tersebut gulung tikar lantaran di tahun 2024 ini sudah tidak adanya lagi orderan pemesanan yang masuk dari satu vendor pabrik lainnya yang berkerjasama dengan perusahaan tersebut.

BACA JUGA:Ribuan Pekerja PT Hung A Bersedih, Belum Siap Kehilangan Pekerjaan

"Sudah gak ada order, dalam surat pemberitahuan yang diberitahukan kepada kami mereka di tahun 2024 tidak mendapatkan order. Kan mereka itu buyer nya cuma satu, pembeli mereka cuma satu." kata Nurhidayah.

Kendati demikian, usai tidak adanya yang masuk pada kerjasama dalam meminta orderan atau tidak ada yang membeli produk dari perusahaan dimaksud yak sudah tutup oprasional jalannya.

"Jadi begitu si buyer tidak memberikan orderan atau tidak beli yak sudah. Di tahun 2024 gak ada oprasional produksi. Kalo bangkrut sih enggak, tapi gak ada order. Kemampuan finansial nya kita secara keseluruhan memang gak tau, tetapi ketika mereka tidak dikasih order bagaimana dia untuk beroperasi," kata dia.

Saat ini, kata Nurhidayah dampak dari tutupnya perusahaan ban ternama itu mengakibatkan 1.200 karyawan diberhentikan berkerja.

Meski kondisi itu diluar prediksi, saat ini pihaknya melalui jajaran Disnaker Kabupaten Bekasi belum bisa menjelaskan secara spesifik kepastian nasib para ribuan pekerja tersebut yang akan menjadi pengangguran.

"Kalo bicara bagaimana nantinya saya sampaikan dimana-mana pada saat ini kita sedang disatu sisi kondisi yang diluar prediksi. Kalo bicara Disnaker bagaimana tindakan nya? Secara spesifik kita belum bisa mengeksplor karena saat ini kita dalam posisi penyelesaian pada hak para pekerja yang rata-rata mereka karyawan tetap," kata dia.

"Para karyawan ini, sedang kita dalami terkait menuntut apa nanti kepada perusahaan? Kemarin kita ketemu sama para karyawan, saya sempet menanyakan kepada mereka, kira-kira mereka maunya apa? Mungkin kita bisa memetakan." sambungnya.

BACA JUGA:Geger!!! Warga Temukan Jasad Bayi di Kali Cilemahabang, Tali Plasenta Masih Menempel, Diduga Dibuang Ibunya

Namun demikian, ketika para ditanyai berkaitan nasib mereka para pekerja yang kondisinya saat ini diberhentikan berkerja mereka juga bingung akan nasibnya.

"Tetapi mereka kita tanya, para pekerja juga bingung kenapa perusahaan bisa tutup. Jadi mereka ingin tau persis kenapa perusahaan tersebut tutup. Kalo alasan tutup, sesuai surat yang disampaikan ke kami itu adalah tadi karena tidak ada orderan yang masuk." ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: