Begini Kronologi dari Perang Sarung yang Menewaskan Satu Orang Pelajar di Bekasi Berumur 17 Tahun
ilustrasi gambar, meninggal--
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Perang sarung dua kelompok remaja di Jalan Arteri Tol Cibitung, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Jumat (15/3/2024) membuat satu orang tewas.
Salah satu korban tewas berinisial AA, pelajar berumur 17 tahun, penyebabnya ternyata ada salah satu yang diam-diam bawa senjata berupa kunci shock.
Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran mengatakan pihaknya mengamankan lima orang pelaku perang sarung tersebut.
Kelima orang pelaku yang berhasil diringkus masing-masing berinisial MAA (17), IM (17), NIR (16), RPP (17) dan MFA (17).
BACA JUGA:Nonton Kusuriya No Hitorigoto Episode 23 Subtitle Indonesia
MAA merupakan tersangka utama, dia diam-diam membawa kunci shock berbentuk T berbeda dengan teman-temannya yang hanya bawa sarung.
Dia menerangkan, kronologi kejadian dua kelompok awalnya janjian melalui aplikasi WhatsApp (WA) untuk melakukan perang sarung. Mereka janjian perang sarung dan tidak membawa senjata tajam ataupun benda berbahaya lainnya
"Berawal pada hari Rabu tanggal 13 Maret 2024 sekira pukul 22.38 WIB kelompok korban saudara AA menghubungi saudara NIR via aplikasi WhatsApp berisi ajakan untuk 'perang sarung' pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2024 sekira pukul 24.00 WIB," kata Gurnald, Sabtu (16/03) kemarin.
Gurnald mengatakan NIR menerima ajakan 'perang sarung' tersebut. NIR kemudian mengajak kelompoknya untuk datang ke lokasi janjian dan melakukan tawuran bersama kelompok korban.
BACA JUGA:Jadwal Buka Puasa di Karawang Hari Ini, 17 Maret 2024
"Saudara NIR menginformasikan kepada temannya agar berkumpul di rumah saudara Z," ujarnya.
Ia menyebut saat NIR dan kelompoknya tiba di lokasi janjian tawuran, korban belum datang. NIR dan kelompoknya pun sempat kembali ke lokasi berkumpul dan meninggalkan tempat janjian tawuran tersebut.
Gurnald mengungkapkan pelaku inisial MAA bergabung untuk ikut tawuran bersama kelompok NIR. Menurutnya, MAA membawa kunci shock berbentuk huruf T.
"Pada saat kembali pelaku MAA membawa kunci shock berbentuk huruf T lalu ikut berangkat bersama NIR dan kelompoknya kembali ke tempat yang telah disepakati yang ternyata korban dan kelompoknya sudah datang, sehingga 'perang sarung' terjadi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: cikarang ekspress