Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Karawang Minta Pemkab Lakukan Penanggulangan Abrasi Pantai di Pesisir Utara

Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Karawang Minta Pemkab Lakukan Penanggulangan Abrasi Pantai di Pesisir Utara

Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Karawang, Pipik Taufik Ismail--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Karawang, Pipik Taufik Ismail menyoroti abrasi di wilayah pesisir pantai Utara Karawang yang semakin parah.

Pipik meminta Pemkab Karawang untuk segera melakukan penanggulangan abrasi pantai yang sangat berdampak pada hilangnya ratusan hektar daratan dan permukiman warga.

"Saya meminta Pemkab Karawang sebagai pemerhati Karawang, juga para aktifis, ormas, dan media, coba kampanyekan penanggulangan abrasi Karawang yang semakin parah ini," ujar Pipik, Selasa, 19/3/2024.

Pada beberapa tahun terakhir, abrasi sering menimpa masyarakat di sekitar Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang, serta desa lainnya yang berada di sepanjang bibir pantai pesisir utara Karawang.

BACA JUGA:Tujuh Warga Meninggal Dunia Pascabanjir Kabupaten Kudus, 6 Tenggelam, 1 Kesetrum saat Banjir

"Hampir 8 km pesisir utara Karawang habis habis terkena abrasi. Ratusan, ribuan hektar tambak hilang. Apakah akan terus dibiarkan? Ini bencana nyata, dampak sudah sangat terasa, perkampungan hilang, dan mata pencaharian hilang," ungkap Pipik.

Ia mendorong Pemkab Karawang untuk melakukan langkah-langkah nyata dalam menanggulangi abrasi dan memperhatikan nasib masyarakat yang terdampak.

"Bikin Focus Group Discussion atau FGD, antara Bupati, DPRD, DPRD Provinsi, DPR RI, dan Bapeda. Buat pengajuan dan cari solusinya," tegas Pipik.

Pipik juga mendorong agar Pemkab Karawang konsisten dalam melakukan penanggulangan dan pencegahan abrasi di pesisir utara Karawang. Sebab, terdapat potensi besar untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:Siapkan 128 Atlet, Karawang Target Pertahankan Juara Umum Popwilda Jabar Wilayah II

"Penanggulangan abrasi bisa dilakukan dengan menanam serta memelihara pohon mangrove. Hal ini dapat menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Karena masyarakat dapat mengembangkan budi daya mangrove. Dalam membuat turap juga bisa menggunakan ban bekas yang dikombinasikan dengan bambu. Dengan demikian, kemandirian ekonomi masyarakat dapat terwujud," jelas Pipik. (Siska)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: