Pola Asuh Gentle Parenting dan Cara Menerapkannya, Tidak Harus Selalu Dituruti!

Pola Asuh Gentle Parenting dan Cara Menerapkannya, Tidak Harus Selalu Dituruti!

Pola Asuh Gentle Parenting dan Cara Menerapkannya-UNICEF-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Seperti yang kita tahu, ada banyak gaya pola asuh anak yang bisa orang tua terapkan. Salah satu pola asuh yang kini banyak diminati adalah gentle parenting.

Pola asuh gentle parenting menerapkan kelembutan, pengertian dan hubungan emosional antara orang tua dan anak.

 

 

Tujuan dari pola asuh gentle parenting adalah menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan mendukung perkembangan anak secara optimal.

 

Gentle parenting mendorong anak untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri sehingga bisa membuat anak lebih mandiri secara emosional. Anak akan mengeksplorasi emosinya dengan orang tua yang akan mencohtokan dan mengajarkan anak bagaimana cara mengelola emosi.

Bagaimana cara menerapkan pola asuh gentle parenting pada anak? Simak yuk Moms!

 

3 Fondasi Penting dalam Pola Asuh Gentle Parenting

 

Melansir guidepost montessori, berikut 3 hal penting dalam gentle parenting.

 

Empati

 

Pola asuh ini sangat memperhatikan bagaimana perasaan anak. Moms dan Dads bisa lebih berempati kepada si Kecil sehingga bisa lebih tahu sitauasi dan kondisi mereka. Selain itu, dengan berempati juga akan mempermudah untuk mengetahui kebutuhan mereka.

 

Dengan memberikan contoh berempati juga menunjukkan kepada anak-anak bagaimana memperlakukan orang lain dengan perhatian dan kasih sayang.

 

Misalnya saja ketika anak sedang kesal atau gugup, Moms dan Dads bisa mencari tahu apa yang membuat mereka seperti itu. Dengan berempati akan membuat orang tua terlibat dan menjadi lebih tahu dengan apa yang sedang anak hadapi.

 

Memahami

 

Moms dan Dads harus ingat bahwa gentle parenting selalu melihat seorang anak adalah anak. Dunia mereka sangat berbeda dengan dunia orang dewasa. Ini adalah pengingat bahwa semua pola pikir yang mewarnai perspektif orang dewasa belum berkembang pada anak-anak. Sehingga orang tua bisa mencoba untuk lebih memahami dunia mereka.

 

Penerapan dari 'memahami' ini misalnya ketika anak-anak kesal dengan mainan yang salah tempat, atau tidak mau pulang saat bermain, tanyakan pada diri sendiri dari mana perilaku ini berasal. Ingatlah bahwa kematangan emosi anak Moms masih berkembang.

 

Moms harus memahami bahwa anak masih dalam tahap perkemabangan. Biarkan si Kecil untuk mengeksplor reaksi, emosi, serta pikirannya, namun masih dalam tahap aman ya Moms.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: