9 Hal yang Bisa Menyebabkan Darah Menstruasi Keluar Sedikit, Salah Satunya Karena Stres

9 Hal yang Bisa Menyebabkan Darah Menstruasi Keluar Sedikit, Salah Satunya Karena Stres

Hal yang Bisa Menyebabkan Darah Menstruasi Keluar Sedikit,-Hal yang Bisa Menyebabkan Darah Menstruasi Keluar Sedikit,-Hipwee

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID-  Mesntruasi, tentunya para Wanita tidak asing dengan yang satu ini. Setiap Wanita punya siklus mesntruasi yang berbeda, baik dari periode menstruasi bulanan hi , bentuk dan warna darah yang di keluarkan, hingga jumlah darah yang dikeluarkan saat menstruasi. Ada kalanya darah menstruasi dikeluarkan deras kadang pula sedikit. Lantas apa penyebab darah menstruasi keluar hanya sedikit?

Menstruasi atau haid adalah moment disaat keluarnya darah dari vagina sebagai bagian dari dampak siklus reproduksi Wanita yang kerap terjadi setiap bulan. Organ reproduksi wanitamenyiapkan proses kehamilan setiap bulan,, hal tersebut ditandia dengan menebalnya dinding Rahim yang berisi pembuluh darah. Jika kehamilan tidak terjadi. Maka dinding Rahim tersebut akan meluruh dan keluar Bersama darah lewat vagina, Hal inilah yang dinamakan “Menstruasi”

Setiap Wanita mengalami siklus menstruasi berbeda terutama kondisi Dimana darah yang dikeluarkan dalam jumlah yang sedikit. Dalam Beberapa kasus darah haid banyak keluar saat periode awal mestruasi dan jumlahnya semakin berkurang menjelang akhir periode mentruasi. Namun, bagaimana jika darah yang dikeluarkan saat menstruasi keluar sedikit bahkan sejak awal perode menstruasi. Apakah kondisi ini adalah hal yang normal?

Apakah Normal Darah Mesntruasi Keluar Hanya Sedikit?

Keluarnya darah menstruasi dalam jumlah sedikit bisa dianggap normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Mengutip dari Orami.com penjelasan dari dr. Nina Bonauli Nasution, seorang Dokter Umum di RSIA Bina Medika, darah menstruasi yang sedikit sering kali terjadi pada awal dan akhir siklus haid. Normalnya, wanita biasanya mengeluarkan darah sekitar 30-50 ml setiap periode menstruasi, yang mungkin setara dengan mengganti pembalut sebanyak 2 hingga 3 kali dalam sehari. Meskipun demikian, adanya darah menstruasi dalam jumlah yang sedikit juga bisa menunjukkan adanya gangguan atau kelainan dalam siklus haid, yang disebut sebagai hypomenorrhea.

Penyebab Darah Haid Keluar Hanya Sedikit

Hypomenorrhea, atau kondisi di mana volume darah menstruasi berkurang, dapat dipicu oleh sejumlah faktor yang berbeda. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari ketidaknormalan dalam siklus menstruasi:

1. Stress

Ketika seorang wanita mengalami tingkat stres yang tinggi, baik secara fisik maupun mental, itu dapat mengganggu menstruasinya. Stres yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan baik secara fisik maupun mental, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi siklus menstruasi.

Stres memiliki kemampuan untuk mengganggu berbagai fungsi dalam tubuh kita, termasuk siklus menstruasi. Ini dapat menyebabkan perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah menstruasi, yang mungkin berujung pada kondisi seperti darah menstruasi yang sedikit.

2. Premenopause Prematur

Stres juga dihubungkan dengan risiko prematurnya premenopause. Dokter Nina mengingatkan bahwa salah satu tanda premenopause prematur bisa dilihat dari volume darah menstruasi yang berkurang.

Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penanganan yang sesuai. Ketika aliran darah menstruasi berkurang, ada berbagai penanganan yang bisa dipertimbangkan sesuai dengan penyebabnya.

3. Kehamilan

Darah menstruasi sedikit juga bisa menjadi tanda kehamilan atau yang dikenal sebagai perdarahan implantasi. Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi oleh sperma menempel pada lapisan rahim, menyebabkan keluarnya bercak darah dari vagina.

4. Proses menyusui

Selain itu, menyusui juga dapat memengaruhi siklus menstruasi dan volume darah haid. Beberapa wanita bahkan mungkin tidak mengalami menstruasi sama sekali selama menyusui.

Jika menyusui secara eksklusif dengan ASI, menstruasi pertama mungkin baru terjadi sekitar 6 bulan setelah melahirkan. Namun, bagi yang tidak menyusui, menstruasi dapat kembali dalam 6-8 minggu setelah melahirkan. Siklus menstruasi biasanya akan kembali normal setelah masa menyusui berakhir.

5. Sindrom PCOS

PCOS, yang merupakan singkatan dari Sindrom Ovarium Polikistik, dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan menghambat ovulasi. PCOS menunjukkan gejala seperti:

·         Kesulitan dalam kehamilan

·         Pertumbuhan rambut berlebihan (hirsutisme)

·         Penambahan berat badan

·         Kerontokan rambut yang mudah

Selain itu, PCOS juga dapat menyebabkan periode menstruasi menjadi lebih ringan dan lebih pendek, terutama pada mereka yang memiliki uterus kecil..

6. Berat Badan yang tidak stabil (fluktuasi)

Faktor lain yang dapat menyebabkan darah menstruasi yang sedikit adalah fluktuasi berat badan yang tidak stabil. Hal ini bisa terjadi akibat penurunan atau peningkatan berat badan yang signifikan secara mendadak.

Para ahli menegaskan bahwa fluktuasi berat badan juga memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Dampaknya, fluktuasi ini bisa memengaruhi volume darah yang keluar saat menstruasi.

7. Berat Badan Bertambah

Ketika berat badan meningkat, peningkatan lemak tubuh dapat mengganggu keseimbangan hormon. Sebaliknya, menurunkan berat badan dan mengatur asupan kalori juga dapat mengacaukan keseimbangan hormon," kata dr. Nina.

Yang terbaik adalah menjaga berat badan tetap ideal dengan memastikan nutrisi yang seimbang masuk ke tubuh, termasuk protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin.

8. Faktor Usia

Aliran menstruasi bisa mengalami variasi sepanjang perjalanan hidup seseorang. Hal ini bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang berperan dalam siklus haid. Namun, bagi wanita yang berusia akhir 30-an hingga 40-an, kondisinya bisa berbeda. Mereka mungkin mengalami periode tanpa menstruasi selama berbulan-bulan atau bahkan menstruasi yang lebih berat. Selama perimenopause, darah haid cenderung menjadi lebih sedikit dan tidak teratur.

9. Penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB, KB susuk, atau suntik KB bisa menyebabkan penurunan volume darah haid. Disarankan bagi setiap wanita untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk memilih jenis KB yang sesuai dan melakukan kontrol rutin.

Meski dianggap hal yang normal, darah haid yang keluar dalam jumlah yang sedikit juga bisa mengindikasikan adanya kelainan dalam siklus haid, yang disebut sebagai hypomenorrhea. Banyak factor yang bisa menyebabkan siklus haid tidak lancer, terutama bagi para Wanita yang mendekasi masa menopause.

Sehingga ada baiknya untuk kamu mengecek Kembali bagaimana siklus mestruasi dan segera menghubungi dokter jika mengalami keluhan seperti siklus, bentuk dan jumlah darah haid. Semoga artikel ini bisa membantu!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: