Bawang Merah Mahal, Pemkab Bekasi Minta Kiriman Daerah Lain Untuk Stabilkan Harga

Bawang Merah Mahal, Pemkab Bekasi Minta Kiriman Daerah Lain Untuk Stabilkan Harga

ilustrasi gambar, Bawang Merah Alami Kenaikan--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Bekasi berkoordinasi dengan kabupaten atau daerah lain yang surplus produksi bawang merah untuk meminta pengiriman komoditas itu guna menekan harga yang saat ini naik signifikan menjadi Rp55.000 per kilogram imbas cuaca ekstrem hujan kemarin.

"Memang ada kenaikan yang tadinya harga normalnya 41 ribu sekarang rata-rata diangka 55 ribu ini setelah kita konfirmasi ke produsen ada beberapa yang mengatakan imbas terdampak cuaca hujan kemarin," kata Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting (Bapokting) pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti kepada Cikarang Ekspress pada Senin (29/04).

Helmi Yeti mengatakan pemerintah daerah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi akan mendatangkan bawang merah dari daerah lain dan memberikan subsidi ke masyarakat.

BACA JUGA:Nonton One Room, Hiatari Futsuu, Tenshi-Tsuki. Episode 5

BACA JUGA:Terbakar Api Cemburu, Pria di Karawang Aniaya Mantan Istri dan Suaminya Hingga Korbannya Kritis

"Kita sudah berupaya untuk mendatangkan bawang yang berasal dari Sumatera dari Lampung semoga barang pokok dari produsen Lampung bisa kita tekan lojakan harga bawang tersebut," kata dia.

Kendati untuk bahan pokok gula pasir sendiri, Helmi Yeti menuturkan berbeda dengan komoditas lainnya seperti bawang merah. Sebab, gula pasir itu kan komoditas barang pokok sembako yang berasal dari perindustrian.

Oleh karena itu, lanjut Helmi, pihak berkordinasi dengan distributor gula pasir itu sendiri dan untuk di Kabupaten Bekasi yang biasa dipakai melalui BUMR Rajawali yanh terkenal dengan raja gulanya.

"Bahan pokok gula dan bawang merupakan komoditas yang berbeda, kalo Gula pasir itu kan komoditas barang pokok sembako yang berasal dari perindustrian ini berarti kita harus berkordinasi dengan distributor nya kalo untuk di Kabupaten Bekasi itu BUMR Rajawali itu terkenal dengan raja gulanya," kata dia.

BACA JUGA:Daihatsu Kumpul Sahabat, Ajak Ribuan Pelanggan Berkumpul Bersama dalam Semangat Persahabatan dan Kebahagiaan

BACA JUGA:Preview Kamen Rider Gotchard episode 34 - Only One! All Roads Lead to Gorgeousness

"Menurut mereka itu memang di pabriknya itu tidak memenuhi secara normal karena belum panen raya tebu nya, akan tetapi setelah kita konfirmasi ke ritelnya stok normal karena kalo kita berpedoman kepada masyarakat itu ada kenaikan harga sekitar 1000 hingga 1500 kalo di ritel modern harga masih normal," sambungnya.

Meskipun demikian, ada beberapa upaya pemerintah daerah saat ini yang tengah dilakukan yakni pihaknya diantaranya akan meningkatkan pengendalian pangan salah satunya yakni dengan memproduksi bahan pokok kebutuhan masyarakat itu sendiri.

"Cuma ada beberapa upaya kita ingin meningkatkan pengendalian pangan salah satu caranya kita mulai menggiatkan menanam bawang di daerah sendiri dan itu ada di beberapa kecamatan. Informasi di pertanian memang kemarin panen akan tetapi tidak mencukupi dengan kebutuhan masyarakat kita jadi kita masih tergantung juga dengan produsen dari daerah luar," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: