Pastikan Hewan Sehat, Dinas Pertanian Terjunkan 35 Tim Pemeriksa Hewan Kurban

Pastikan Hewan Sehat, Dinas Pertanian Terjunkan 35 Tim Pemeriksa Hewan Kurban

--

KARAWANGBEKASI DISWAY. ID - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid lakukan monitoring pemeriksaan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Jatimulya, Tambun Selatan, Kamis (6/7).

" Jadi hari ini kita melakukan pengecekan kelapangan untuk memastikan kesehatan hewan kurban," kata Abdillah kepada Cikarang Ekspres usia monitoring.

Abdillah menuturkan hewan kurban untuk dijual ini dipastikan terhindar dari penyakit. Sehingga hewan kurban untuk Lebaran Idul Adha Tahun 2024/1445 Hijriyah ini layak untuk di konsumsi.

" Sehingga nantinya benar-benar untuk hewan kurban ini sapi atau kambing nya bermanfaat dan tidak ada penyakit," katanya.

Untuk memastikan hewan kurban ini sehat, Dinas Pertanian menerjunkan kurang lebih 35 orang tim pemeriksa hewan kurban. Pelepasan tim kesehatan hewan kurban ini dipimpin langsung Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Bekasi, Iwan Ridwan di Hotel GTV, Cikarang Pusat, Selasa (4/6) kemarin.

Tim kesehatan ini terdiri dari Dokter Hewan Dinas, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)Cabang Jabar V, paramedis kesehatan hewan kurban dan petugas IB.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dwian Wahyudiharto mengatakan, sejak dilepas pada 4 Juni kemarin, tim kesehatan sudah bergerak ke lapak-lapak penjualan hewan kurban di 23 kecamatan se Kabupaten Bekasi.

" Tim sudah bergerak ke 23 kecamatan dimana yang ada lapak-lapak hewan kurban kita periksa terhadap administrasinya, surat-suratnya, hewannya berasal dari mana terus juga kondisi kesehatannya, sehat atau tidak nanti kita lakukan pemeriksaan secara individu di lapak-lapak," tuturnya.

Dia menjelaskan, apabila ada temuan hewan kurban dalam keadaan sakit pihaknya langsung akan melakukan pengobatan dan hewan tersebut juga akan dipisahkan dengan hewan yang sehat.

" Kalau ada yang sakit kita lakukan pengobatan dan hewan tersebut tempatnya dipisahkan dan tidak dijual karena akan diberikan pengobatan dulu. Dan yang sehatlah yang di jual ke masyarakat sehingga mendapatkan sapi-sapi yang di gunakan untuk kurban benar-benar yang sehat," katanya.

Dwian menjelaskan, ada beberapa jenis penyakit hewan yang memang sekarang di khawatirkan tapi penyakit tersebut tidak menular ke manusia. Seperti Lumpy Skin Disease (LSD) terlihat dari kulitnya bentol-bentol.

" Nah itu bisa menular dari sapi ke sapi tapi itu tidak menular ke manusia tapi ini juga tidak layak untuk hewan kurban dan tidak layak untuk dikonsumsi karena tidak sehat," bilangnya.

Yang kedua adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). PMK biasa ada tanda-tanda luka lesi di mulut, dibibir, di kaki dan tidak mau makan sehingga sapi juga tidak sehat dan tidak layak juga untuk hewan kurban.

Untuk diketahui, pada Lebaran Idul Adha 1444 Tahun 2023 kemarin, Dinas Pertanian telah memeriksa kesehatan hewan kurban di sekitar 400 lapak penjualan hewan kurban. Untuk tahun ini jumlah tersebut bisa bertambah atau bisa berkurang karena masih dalam tahap pemeriksaan. (mil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: