Puncak Kemarau! Cuma 5 Kecamatan di Purwakarta Bebas Karhutla, Ribuan Personel Siaga di Belasan Wilayah Ini

Puncak Kemarau! Cuma 5 Kecamatan di Purwakarta Bebas Karhutla, Ribuan Personel Siaga di Belasan Wilayah Ini

Karhutla BNPB--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selalu mengancam Kabupaten Purwakarta tiap tahun.

Memasuki musim kemarau, sebanyak 12 kecamatan dari 17 wilayah di Kabupaten Purwakarta berpotensi atau rawan mengalami karhutla hingga berkurangnya pasokan air bersih dan air pertanian. Daerah tersebut adalah Kecamatan Purwakarta, Pondoksalam, Darangdan, Pasawahan, Tegalwaru, Bojong, Babakancikao, Plered, Kiarapedes, Jatiluhur, Sukasari dan Kecamatan Sukatani.

Hal itu diungkapkan langsung Kepala BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan belum lama ini. Kata dia, pihaknya terus melakukan pemetaan dan penanganan terhadap wilayah yang akan mengalami dampak kekeringan tersebut.

"Jadi sejumlah opsi dan skema langkah mitigasinya juga kita persiapkan," ujar Erlan.

Adapunn langkah tersebut di antaranya, Pemkab Purwakarta siagakan ribuan personil untuk menghadapi ancaman bencana Karhutla yang berpotensi terjadi saat puncak musim kemarau tahun 2024 ini, yang diperkirakan akan mulai terjadi pada bulan Juni-Agustus.
 
Erlan menyebutkan, ribuan personel yang disiagakan terdiri dari 2.196 Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana), 183 Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) dan 75 personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) dan 15 personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta.
 
"Selain potensi bencana karhutla, mereka (para personel,red) juga disiagakan untuk mengantisipasi potensi bencana lainnya saat memasuki puncak musim kemarau seperti kekeringan dan kelangkaan air bersih bagi masyarakat," kata dia.
 
Para relawan yang disiagakan, lanjut Erlan, berasal dari 183 desa dan 9 kelurahan di 17 kecamatan seluruh Purwakarta. Mereka akan melakukan monitoring di masing-masing wilayah desanya sebagai langkah awal antisipasi bencana.
 
"Para relawan itu akan menjadi ujung tombak dalam mengantisipasi berbagai potensi bencana yang akan muncul saat puncak kemarau," tukasnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Purwakarta Juddy Herdiana menambahkan sebagian besar personel DPKP telah disiagakan, termasuk menyiagakan semua peralatan operasi pemadaman karhutla.

"Semua potensi yang kami miliki akan kita siagakan untuk mengatasi kemungkinan bencana saat puncak musim kemarau," ujar dia.
 
Juddy mengatakan, jajaran DPKP sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak buruk yang berpotensi terjadi saat puncak musim kemarau, termasuk potensi terjadinya kebakaran hutan.
 
"Kita terus memonitor ketat kawasan hutan yang ada diseluruh Purwakarta. Monitoring kita lakukan melalui tiga Pos Wilayah Pemadaman Kebakaran (Poswil Damkar)  yang berlokasi di Cikopo, Plered dan Poswil Damkar Wanayasa," kata dia.
 
Selain personel, lanjut Juddy, semua peralatan utama pemadaman kebakaran telah disiapkan, meliputi satu unit mobil komando, 5 unit mobil pemadam kebakaran, 1 untuk mobil ambulan, 4 sepeda motor trail untuk medan berat dan peralatan pendukung lainnya.
 
Kesiapsiagaan pasukan pemadam kebakaran itu sekaligus untuk mengatasi terjadinya peristiwa kebakaran yang pernah terjadi pada tahun sebelumnya.
 
Menurut Juddy, pada tahun 2023, kebakaran yang menyerang kawasan hutan, perkebunan dan lahan mencapai 243 kali, dengan jumlah total luas areal yang terbakar mencapai 239,156 hektar.
 
Areal yang terbakar itu tersebar di 11 kecamatan yang meliputi Kecamatan Bungursari dengan 39 kali kebakaran, Jatiluhur (33 kali), Sukatani (33 kali), Purwakarta (33 kali), Darangdan (22 kali), Babakancikao (19 kali), Campaka (16 kali), Wanayasa (14 kali), Plered (13 kali), Kiarapedes (11 kali) dan Kecamatan Pasawahan 10 kali kebakaran.

Hal senada diutarakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Purwakarta, Rudi Hartono. Kata dia, langkah antisipasi menghadapi ancaman kekeringan dan karhutla mendapatkan perhatian serius Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta, Benni Irwan.
 
"Semua langkah itu merupakan bukti kesungguhan dinas terkait untuk memastikan ancaman kekeringan dan karhutla bisa diantisipasi. Pj Bupati meminta agar semua langkah mitigasi bencana bisa dijalankan dengan baik untuk melindungi masyarakat Purwakarta," kata dia. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: