Lobi-Lobi Politik Pilkada Karawang 2024 Dinilai Alot, Akademisi Dorong Parpol Lakukan Konsensus

Lobi-Lobi Politik Pilkada Karawang 2024 Dinilai Alot, Akademisi Dorong Parpol Lakukan Konsensus

pakar politik yang juga Dosen Fisip di Unsika, Dr. Eka Yusuf,--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Jelang Pilkada 2024, dinamika politik di Karawang kian terasa. Masyarakat pun sudah menunggu siapakah kandidat-kandidat yang akan duduk di kursi panas pemilihan Karawang 1 dan 2. 

Namun, hingga mendekati pemilihan, belum ada kepastian terkait sosok-sosok yang akan berkontestasi di pesta demokrasi lima tahunan itu. Lobi-lobi politik yang telah dilakukan oleh partai politik (parpol) pun dinilai masih alot.

Partai-partai politik seolah terlalu berhati-hati untuk menentukan usungan dan koalisinya. Hal itu yang membuat masyarakat di Karawang bertanya-tanya, ada apa?

Menanggapi kondisi tersebut, seorang pakar politik yang juga Dosen Fisip di Unsika, Dr. Eka Yusuf, berpendapat, dalam hal ini memang sulit untuk partai politik di daerah, dalam waktu yang cepat menentukan pilihan, baik usungan maupun koalisi.

BACA JUGA:Kadis DPMD Kabupaten Bekasi Ingatkan Kepala Desa Kerja Harus Sesuai Aturan

"Seharusnya ini jadi pemikiran, meskipun dituntut punya kesepakatan lintas parpol mengenai siapa yg akan diusung, tetapi kan masyarakat sudah menanti. Menanti untuk segera ada keputusan resmi dari tiap partai politik," ujar Eka, kepada karawangbekasi.disway.id, Senin, 15 Juli 2024.

Namun, diakui Eka, hal tersebut tentu tidak mudah bagi parpol dalam menentukan langkah politik kedepan. Karena adanya kepentingan dari setiap partai politik, seperti pembagian kekuasaan. 

"Dalam hal koalisi, kenapa menjadi sangat sulit atau lambat, karena masing-masing belum bisa menyamakan persepsi diantara kepentingan parpol. Itu masalahnya dan parpol seperti kucing-kucingan," jelas Eka.

Eka juga memandang, pengkaderan yang kurang dilakukan secara maksimal oleh parpol juga berpengaruh dalam penentuan usungan di Pilkada 2024. 

BACA JUGA:Banjir Hingga 1,5 Meter Rendam Kota Gorontalo, Ribuan Orang Tidur di Pengungsian

"Ketika dalam menyeleksi siapa yang layak diusung, tentunya parpol akan melihat terlebih dahulu kader internal. Tapi, jika tidak ada, parpol akan mencari dari luar. Makanya harus dilakukan koalisi parpol, dan ini membutuhkan komunikasi yang mendalam," papar Eka.

Sebagai seorang akademisi, Eka mendorong agar parpol untuk segera melakukan konsensus untuk mempercepat pembentukan koalisi partai dan bisa menjawab pertanyaan masyarakat siapa yang akan menjadi pasangan Bacakada di Pilkada 2024.

"Konsensus ini perlu dilakukan, artinya nanti parpol harus legowo, menurunkan ego masing-masing. Agar bisa segera terbangun kesepakatan demi kepentingan yang lebih besar, yakni menciptakan demokrasi bagi masyarakat," terang Eka.

Ia menegaskan, apabila lobi-lobi politik ini terus berjalan alot, maka dapat berdampak menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada parpol sebagai pencetak pemimpin bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: