Bantah Dugaan Pencabulan Terhadap Santriwati, Pimpinan Ponpes Beri Klarifikasi, Begini Kronologi Awalnya

Bantah Dugaan Pencabulan Terhadap Santriwati, Pimpinan Ponpes Beri Klarifikasi, Begini Kronologi Awalnya

Terlapor Kiky Andriawan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, membantah adanya dugaan pencabulan terhadap santriwati.-KBE-karawangbekasi.disway.id

Saya pastikan, pelecehan itu tidaklah terjadi baik sengaja maupun tidak disengaja.

Kemudian, di saat itu pun kami sudah ada yang namanya pertemuan dengan orang tua santri Sabtu hari pas Ramadan, dan semua orang tua santri tiba-tiba datang tanpa ada tabayun. Kan adabnya, bisa tabayun dulu dengan pihak kami. Kalaupun memang terbukti, ayo selesaikan.

Saat itu, karena mereka langsung percaya dengan laporan anaknya, dengan seolah si anak itu dilecehkan sengaja oleh saya, orang tua tersebut langsung percaya. Orang tua termakan informasi yang datangnya dari santri. Seolah itu benar-benar nyata adanya padahal saat itu tidak ada kejadian apa pun.

Ini diinisiasi oleh dua orang santriwati, dia telepon melalui hp ke orang tuanya. Mereka orang tua membuat grup secara khusus tanpa sepengetahuan saya, secara etika kan kalian kalau ada yang mau disampaikan bisa baik-baik dulu komunikasi ke saya. Jangan langsung menjustifikasi bahwa saya seperti itu.

BACA JUGA:Periksa Enam Saksi, Polisi Dalami Kasus Dugaan Pencabulan Santri di Ponpes Karawang

BACA JUGA:Dinkes Karawang Gelar Workshop Perencanaan Program Pelayanan Lansia di RS dan Puskesmas

Akhirnya meluas ke mana-mana, bahkan saya di situ langsung dituduh mentah-mentah oleh salah satu orang tua siswa.

Nah, akhir daripada itu berpengaruh pada yang lainnya padahal selama saya di sini, lillahitaala membantu (mengurus) santri, tapi kenyataannya kebaikan yang saya berikan, hangus oleh satu hal ini.

Jujur kami semua pengelola kaget dengan ini, saya tulus dari hati yang paling dalam mendidik anak-anak.

Mudah-mudahan teman-teman media dapat mampu menetralisir kejadian ini.

Ini kan sudah lama selesai saat itu.

Setelah itu, tidak ada laporan kedua kalinya. Tapi setelah santri bersangkutan menerima ijazah, baru mereka bermain.

BACA JUGA:Pengaspalan Jalan Berbahan Limbah Plastik, PJ Bupati Apresiasi Inovasi Deltamas

BACA JUGA:FTBI Kabupaten Karawang Selesai Digelar, Ini Daftar 28 Siswa SD-SMP yang Lolos ke Tingkat Jabar

Bahkan ada salah satu ortu siswa itu melontarkan bahasa kasar yang tidak baik, sampai ada bahasa iblis ke saya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: