Banjir Bandang di Desa Mekarbuana, Akibatkan Puso di 5 Hektare Sawah, Petani Terancam Gagal Panen
Sebanyak 5 hektare sawah mengalami puso akibat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh banjir bandang di Desa Mekarbuana, Karawang.--karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Bencana banjir bandang yang melanda Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, telah mengakibatkan kerugian besar bagi para petani di wilayah tersebut. Sebanyak 5 hektare sawah mengalami puso akibat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh banjir bandang.
Kepala UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan Tegalwaru, Asep Saepudin, menyampaikan, meskipun lahan sawah tidak terendam banjir, air banjir yang melewati lahan tersebut telah merusak tanaman padi.
"Lahan sawah itu memang tidak terendam banjir, jadi air banjir hanya lewat saja. Tetapi sangat berdampak terhadap tanaman padi yang menjadi rusak berat," jelas Asep, Rabu, 20/11/2024.
Ia menjelaskan, sejumlah tanaman padi yang mengalami kerusakan itu masih berumur 7 sampai 15 hari setelah tanam (HST). Akibat kerusakan yang parah tersebut, para petani di Desa Mekarbuana harus terancam gagal panen.
BACA JUGA:Belasan Tahun Besabar, Mantan Bupati Karawang Cellica Tempuh Jalur Hukum atas Serangan AS
BACA JUGA:BPBD Karawang Adakan Penyuluhan Tanggap Darurat Bencana di Sekolah
"Dengan rusaknya tanaman padi ini, otomatis para petani mengalami gagal panen. Untuk jumlah kerugiannya mencapai Rp24,7 juta. Para petani merasa kesulitan menghadapi bencana ini," katanya.
Asep mengatakan, akibat terjangan banjir bandang itu areal lahan sawah di Desa Mekarbuana menjadi titik wilayah persawahaan yang paling terdampak, jika dibandingkan dengan dua desa lainnya. Areal lahan sawah yang mengalami kerusakaan itu dikelola oleh Kelompok Tani Karya Buana.
"Kalau dampak banjir di Desa Cigunungsari dan Desa Cipurwasari, lebih banyak kerusakannya itu pemukiman warga. Dan disana juga kebetulan baru olah tanah untuk persiapan tanam," katanya.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk bersama-sama dalam menjaga kelestarian alam. Ia mengajak untuk tidak melakukan penebangan pohon di area hutan. Sebab, jika menebang pohon sembarangan bisa menjadi salah satu penyebab banjir.
BACA JUGA:Jalan Longsor di Desa Wanasari Belum Mendapat Penanganan Permanen
BACA JUGA:Bencana Banjir dan Longsor Terjang Empat Desa di Tegalwaru
"Bencana banjir bandang ini menjadi pengingat kita betapa pentingnya menjaga kelestarian alam. Kita tidak boleh menebang pohon sembarangan, karena itu bisa merusak alam dan mengakibatkan banjir, apalagi Desa Mekarbuana ini kan dekat dengan Gunung Sanggabuana," terangnya.
Sementara itu, Camat Tegalwaru Bunawan menyampaikan, sampai saat ini para petani yang terdampak masih belum bisa beraktivitas kembali secara normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: