Inflasi Melanda Kabupaten Bekasi, Harga Kebutuhan Pokok Melonjak
Harga bahan pokok di Kabupaten Bekasi melonjak tinggi --karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Kabupaten Bekasi mencatat mengalami inflasi signifikan sejak pertengahan Desember 2024.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, menyebutkan bahwa Indeks Harga Pokok (IPH) naik dari +1,52 pada minggu ketiga menjadi +2,12 pada minggu keempat Desember.
“Kenaikan harga beberapa barang pokok telah melampaui acuan pemerintah di pasar,” ungkap Helmi Yenti kepada Cikarang Ekspress.
Delapan komoditas pokok menjadi pemicu utama inflasi ini, di antaranya minyak goreng rakyat yang mencapai Rp21 ribu per kilogram, daging ayam broiler Rp47 ribu per kilogram, telur ayam ras Rp33 ribu per kilogram, cabai keriting Rp70 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp70 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp50 ribu per kilogram, cabai rawit merah Rp75 ribu per kilogram, dan bawang putih Rp45 ribu per kilogram.
Helmi menjelaskan, lonjakan harga tersebut juga disebabkan oleh cuaca ekstrem di daerah pemasok utama seperti Garut dan Madura, yang memengaruhi hasil pertanian.
“Cuaca ekstrem mengakibatkan kenaikan harga di tingkat produsen, sementara jumlah produsen juga menurun. Mereka lebih memprioritaskan kebutuhan lokal sebelum memasok ke luar daerah,” jelas Helmi.
Meskipun stok di Kabupaten Bekasi memadai, tingginya permintaan tetap menyebabkan harga terus naik. “Situasi ini menunjukkan pentingnya langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan distribusi, terutama menghadapi kondisi cuaca ekstrem,” pungkasnya.
Sebelumnya, Memasuki tahun baru 2025, harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Bekasi, khususnya di Pasar Tambun, masih terpantau tinggi.
BACA JUGA:Kapan sih S-Rank Monster no Behemoth episode 2 rilis? berikut informasi beserta tempat nontonnya
Kenaikan harga signifikan terjadi pada telur ayam, daging ayam potong, serta komoditas sayur-mayur seperti cabai dan bawang merah.
Kondisi ini dikeluhkan oleh pedagang dan pembeli karena menurunkan omset dan meningkatkan beban pengeluaran rumah tangga.
Aan (38), salah satu pedagang telur ayam di Pasar Tambun, mengungkapkan bahwa harga telur ayam sudah mulai naik sejak sebelum Natal.
"Sebelum Natal, harga telur masih Rp 26.000 per kilogram. Sekarang naik jadi Rp 31.000 per kilogram dan bertahan sampai sekarang," kata Aan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: