Pemerintah Fokus Pengentasan Kemiskinan di Daerah Pelosok hingga Capai 0 Persen

Pemerintah Fokus Pengentasan Kemiskinan di Daerah Pelosok hingga Capai 0 Persen

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, menegaskan komitmen pemerintah dalam mengurangi kemiskinan ekstrem hingga mencapai 0 persen pada tahun 2025.--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, menegaskan komitmen pemerintah dalam mengurangi kemiskinan ekstrem hingga mencapai 0 persen pada tahun 2025. Ia menyatakan, prioritas utama pemerintah saat ini adalah daerah-daerah pelosok yang masih memiliki keterbatasan infrastruktur dan fasilitas dasar.  

“Anggaran sebesar Rp71 triliun telah dialokasikan untuk tahap awal pengentasan kemiskinan di daerah pelosok. Ke depannya, kami rencanakan total anggaran hingga Rp460 triliun untuk mendukung sekitar 82 juta orang, terutama di sektor pendidikan, perumahan, dan pemberdayaan ekonomi,” ungkap Budiman pada Senin (6/1).  

Pemerintah akan memfokuskan program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat menengah ke bawah, dengan target tiga juta rumah per tahun. Budiman menjelaskan, masyarakat penerima manfaat tidak perlu membayar rumah secara penuh, tetapi diwajibkan mencicil biaya pemeliharaan melalui program yang telah disiapkan.  

BACA JUGA:Pemerintah Dorong Pemda Perkuat Komitmen Penyelesaian Penataan Tenaga non-ASN melalui Seleksi P3K Tahap II

BACA JUGA:Konsisten Dominasi LTUB Kabupaten Karawang, Dede Karbada Bawa SMPN 1 Kotabaru Juara di Tahun 2024

“Kami memberikan solusi berbasis pemberdayaan ekonomi. Misalnya, masyarakat akan dibantu membangun kandang ayam, kolam ikan, atau peternakan melalui mereka bekerjasama dengan koperasi koperasi desa. Hasilnya digunakan untuk dapur makanan bergizi gratis, dan sebagian disisihkan untuk pemeliharaan rumah,” jelasnya.  

Selain itu, pemerintah menargetkan aktivasi sektor pertanian, peternakan, dan koperasi di 50 ribu desa dengan menggandeng perusahaan-perusahaan lokal. Langkah ini bertujuan menciptakan sumber penghasilan pokok bagi masyarakat miskin sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.  

Dalam bidang pendidikan, pemerintah memprioritaskan perbaikan fasilitas sekolah di wilayah pelosok, terutama yang mayoritas siswanya berasal dari keluarga menengah ke bawah. Budiman menekankan pentingnya akses pendidikan yang merata untuk memutus rantai kemiskinan di generasi mendatang.  

“Target kami ambisius namun realistis. Kemiskinan ekstrem yang saat ini berada di angka 0,8 persen harus ditekan menjadi 0 persen pada 2025, dan kemiskinan secara keseluruhan dari 9 persen menjadi 4,5-5 persen pada 2029,” tegas Budiman.

BACA JUGA:DPRD Jabar Gelar Rapur Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2024/2025

BACA JUGA:Sepasang Kekasih Spesialis Curanmor Dibekuk Warga di Cikarang Barat

 Ia optimis, kolaborasi berbagai sektor dapat mempercepat pencapaian target tersebut.(aufa zahra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: