Pedagang Pasar Induk Cibitung Keluhkan Penyegelan Kios yang Dilakukan Pengembang

Pedagang Pasar Induk Cibitung Keluhkan Penyegelan Kios yang Dilakukan Pengembang

Pasar Induk Cibitung Bekasi Disegel, Para Pedagang Mengeluhkan Aksi Pengembang.--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Revitalisasi Pasar Induk Cibitung (PIC) yang tengah berlangsung menimbulkan berbagai keluhan dari para pedagang. Terbaru para pedagang mengeluhkan atas tindakan penyegelan kios oleh pihak pengembang pemenang tender revitalisasi pasar tersebut.

Ketua Forum Komunikasi Pedagang (FKP) Pasar Induk Cibitung (PIC) Abdul Hakam menilai kebijakan penyegelan yang diterapkan pengembang minim sosialisasi, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi pedagang. Mayoritas pedagang menyuarakan keresahan mereka terkait penyegelan kios oleh pengembang PT. Cipako.

"Penyegelan dilakukan terhadap pedagang yang belum menyelesaikan akad kredit melalui koperasi. Namun, sosialisasi terkait koperasi, termasuk aturan denda 1% per hari dan penyegelan setelah tiga bulan, sangat kurang," ujar Abdul Hakam, kepada Cikarang Ekspres Minggu (26/1).

BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Kendaraan Selama Isra Mi'raj-Imlek 2025, Dishub Karawang Turunkan 80 Personel di 15 Lokasi

BACA JUGA:New Honda PCX 160 Resmi Meluncur di Jawa Barat, Berkelas dan Banyak Fitur Canggihnya, Cek Harganya Disini

Hakam menjelaskan, pada awalnya pedagang setuju menggunakan bank resmi seperti BNI untuk akad kredit, sesuai arahan pemerintah daerah. Namun, akibat kendala yang tidak dijelaskan, pengembang tiba-tiba beralih menggunakan koperasi tanpa memberikan informasi yang memadai.

"Pedagang tidak menolak keberadaan koperasi, tapi kami membutuhkan penjelasan yang jelas dan transparan. Jangan sampai aturan yang merugikan diterapkan tanpa komunikasi terlebih dahulu," tambahnya.

Selain itu, tindakan pemadaman listrik di kios-kios pedagang juga menuai protes. Menurut Hakam, langkah tersebut sangat mengganggu aktivitas usaha, terutama pedagang buah dan barang lain yang memerlukan penerangan untuk menjaga kualitas dagangan mereka.

"Kami ingin usaha kami berjalan lancar. Kalau lampu dimatikan, bagaimana kami bisa berdagang? Kami berharap pengembang mendengarkan keluhan ini," kata Hakam.

BACA JUGA:Liga Voli Korea 2025 Hari Ini 26 Januari: Berikut Link Live Streaming Red Sparks vs AI Peppers

BACA JUGA:Festival Dijogetin 2025 Terbesar Guncang Cikarang

Ia juga mengungkapkan bahwa fasilitas pasar yang buruk, seperti parkir yang semrawut, turut menyebabkan penurunan omset pedagang hingga 50%.

Para pedagang berharap PT. Cipako dapat membantu memulihkan keramaian pasar dan memperbaiki fasilitas.

"Kami tidak mempermasalahkan siapa pun pengembangnya, asalkan mereka profesional. Kami ingin keluhan kami didengar dan hak kami diperhatikan, sama seperti kewajiban kami membayar akad kredit," tegas Hakam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: