Hepatitis Akut Sudah Masuk Bekasi, Tri: Pasien Sempat Dirawat di Salah Satu RS
Plt Walikota Bekasi Tri Adhoanto. BEKASI - Penyakit misterius hepatitid akut sudah masuk Bekasi. Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, mengakui ada satu pasien di yang sempat dirawat di salah satu rumah sakit wilayah setempat terindikasi hepatitis. plt TriNamun untuk jenis hepatitisnya belum diketahui. Mas Tri sapaan akrabnya memastikan bahwa pasien yang terindikasi hepatitis itu bukan warga Bekasi. Bahkan saat ini telah di rujuk ke RSCM Jakarta dari RS Hermina Bekasi. â€Ada satu orang yang terindikasi terkena hepatitis dan sempat di rawat di RS Hermina hingga kemarin. Tetapi bukan warga Kota Bekasi dan telah dirujuk ke RSCM,†ujar Tri Adhianto, Selasa (10/5/2022). Mas Tri, membakui setelah ada temuan itu telah memberikan imbauan kepada petugas kesehatan untuk berupaya mengantisipasi dan meminimalisir penyebaran kasus hepatitis kepada warga masyarakat yang berada di 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan. Dengan, upaya yang dilakukan ialah melalui edukasi dan sosialisasi kepada warga masyarakat agar mengetahui betul tentang bahaya dan penanganan hepatitis apabila terpapar kasus tersebut. â€Kita terus sosialisasikan bahaya penyakit ini sampai tingkat bawah,â€ucapnya. Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan meminta warga tidak panik dengan penyakit hepatitis misterius. Ia menyebutkan negara siap mengatasinya. "Saya laporkan di Jawa Barat belum ada (hepatitis akut), dan mudah-mudahan tidak ada. Masyarakat diimbau yang pertama jangan panik. Seperti biasa kita sudah mengalami jatuh bangun dari pandemi COVID-19. Jaga kebersihan dari mulai diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Tenang saja, negara sudah siap untuk mengatasi jika ada (kasus)," kata Ridwan Kamil di RSHS Bandung, Senin (9/5/2022). Usai meninjau beberapa ruangan di RSHS, Ridwan Kamil mengungkapkan, pihaknya membentuk tim ahli dari kesehatan untuk mempersiapkan skenario terjitu apabila hepatitis akut sudah terbukti yang orisinal. "Di Jawa Barat tim ahli sudah dibentuk bersama RSHS. Laboratorium disiapkan untuk mengecek apakah ini kategori hepatitis akut dan lain sebagainya. Saya cek sudah siap, bahkan teknologi molekuler terbaru sudah dimiliki," imbuh Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil. Pemda Provinsi Jabar pun telah menyiapkan ruangan-ruangan di RSHS apabila ada yang suspek hepatitis akut. Penyakit ini menyasar bayi hingga remaja umur 16 tahun. "Ruangan sudah disiapkan, jaga-jaga kalau ada di Jawa Barat. Dari catatan memang (hepatitis akut) terjadinya di usia bayi sampai 16 tahun. Namun kita belum mengetahui alasan sasaran di usia tersebut, tapi statisik menunjukkan itu," sebutnya. "Untuk pencegahan hepatitis yang menular, kuncinya hidup sehat. Kalau penularan lewat pernapasan pakai masker, jaga jarak, kurangi kerumunan, dan jangan saling tukar alat makan. Kalau ada keluarga yang sakit jangan terlalu banyak berinteraksi," tambah Kang Emil. Selain menyiapkan strategi penanganan hepatitis akut, Kang Emil memastikan pula, bahwa penanganan COVID-19 di Jabar teekendali. Tingkat keterisian rumah sakit 0,8 persen. (amn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: