Dalam postingan, Silvia Nandira mengaku kaget lantaran sudah dekat hari pelaksanaan namun belum juga didaftarkan di KUA.
Setelah ditanya, ternyata mempelai perempuan belum mendaftar ke KUA lantaran uang Rp5 juta untuk sang ibu belum diberikan mempelai pria.
BACA JUGA:Netflix Stop Fitur Berbagi Sandi, Gegara Ditinggal Jutaan Pelanggan
Selain itu mempelai perempuan juga meminta uang untuk pengurusan KUA Rp 1,2 juta dan sewa hantaran Rp 1,5 juta. Jadi jika ditotal keluarga perempuan meminta kekurangan uang Rp 7,7 juta.
Lagi-lagi keluarga pria menyanggupi uang tersebut karena telah diancam oleh sang perempuan akan membatalkan pernikahan jika tidak dipenuhi.
H-1 sebelum pernikahan, keluarga pria datang untuk bersiap menikah dengan membawa uang Rp 7 juta.
BACA JUGA:Pemegang KIS BPJS Berkesempatan Terima Bansos Dana Gratis Capai Rp10 Juta, Tapi ada Syaratnya!
Otomatis kurang Rp 700 dong, nah ternyata kekurangan tersebut direspon negatif oleh mempelai perempuan dengan masuk ke kamar dan membanting pintu kamarnya.
Hal itu dilakukan calon mempelai perempuan di depan seluruh keluarga mempelai laki-laki yang membuat pihak keluarga memutuskan untuk membatalkan pernikahan.
BACA JUGA:3 Destinasi Inspiratif, Edukatif dan Berbudaya untuk Dikunjungi Selama Libur Nataru
Kepala Desa Blambangan Salman membenarkan jika perempuan yang dimaksud memang warganya.
Dikatakan Salman, pasca kejadian tersebut Pemerintah Desa memalui dirinya dan keduabelah pihak sudah dilakukan mediasi.
Namun hasil akhir pihak laki-laki memang sudah membulatkan tekadnya untuk tidak lagi melanjutkan pernikahan dengan mengikhlaskan seluruh uang yang telah diberikan.
BACA JUGA:Berikut 7 Tips Alami Bisa Dilakukan untuk Kurangi Lendir
“Memang benar, tapi yang perempuan sudah tidak pernah terlihat lagi di Desa setelah kejadian tersebut, "jelasnya.