KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Polemik revitalisasi pasar Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi masih belum ada kesimpulan. Sampai saat ini tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Jawa Barat belum turun.
Padahal sebelumnya BPKP pernah menjanjikan akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Secara administrasi semua sudah diserahkan ke BPKP Jabat untuk jadi bahan.
"Besok (Hari ini) Rabu, kami tim Pemkot Bekasi kembali ke Bandung untuk konsultasi Terkait revitalisasi pasar Kranji dan bertemu kepala perwakilan BPKP Jabar untuk mendesak agar mereka turun," ungkap Robert Siagian kepada KBE Selasa (7/3/2023).
BACA JUGA:Wujudkan Inklusi Sosial dan Akuntabilitas Sosial Desa, P3PD Karawang Siap Gelar Sekolah Lapang
Dikatakan sampai sekarang terkait polemik pasar Kranji ada dua hal yang harus dilihat pertama dari kepastian hukumnya. Karena ada perjanjian kerja sama yang mengikat kedua belah pihak ini harus dilihat.
Menurutnya sebelumnya telah beberapa kali melakukan pertemuan baik dengan pihak pertama membahas terkakt hak dan kewajiban yang selama ini jadi pertimbangan.
Hal itu sedang dilakukan evaluasi sehingga pemerintah meminta kepada BPKP jadi pendamping dan saran dan satunya langkah yang harus dilakukan.
BACA JUGA:Pedagang Pasar Jatiasih Mulai Relokasi Mandiri ke Gedung Baru
"Ini sedang dilakukan jangan sampai kebijakan yang diambil merugikan investasi dan merugikan pedagang," tegas Robert seraya menyatakan sehingga perlu BPKP dan Datun untuk memberikan saran terbaik.
Lebih lanjut disampaikan bahwa BPKP Perwakilan Jabar selama ini baru mendapatkan bahan administrasi yang diberikan.
Sehingga tim akan kembali menghadap ke Perwakilan BPKP Jabar dengan harapan tim segera turun untuk evaluasi itu semua.
BACA JUGA:Duel Sesama Satpam di Bengkulu, Satu Tewas hanya Gegara Tak Ditegur Saat Lewat
"Kami sudah diperintahkan Plt Wali Kota untuk jemput bola datang lagi ke BPKP agar secepatnya persoalan pasar Kranji mendapatkan kesimpulan," tegasnya.
Diketahui bahwa sampai saat ini polemik Pasar Kranji masih belum ada kesimpulan. Pedagang masih bertahan di tempat penampungan sementara, begitu pun gedung belum terlihat pondasinya.