4 Cara Mencegah Penyakit Demam Berdarah Dengan Menerapkan 4 Kebiasaan Ini Dirumah

Sabtu 23-03-2024,17:11 WIB
Reporter : Rizsa
Editor : Rizsa

 

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Mengetahui Cara Pencegahan Berikut Penanganan penyakit Demam Berdarah (DBD) adalah hal yang perlu dipahami oleh Masyarakat Indonesia untuk melindungi kesehatan anggota keluarga di rumah Terutama di negara tropis seperti Indonesia yang sering mengalami kasus DBD. Nyamuk Aedes Aegypti cenderung berkembang biak lebih cepat pada musim panas karena suhu dan kelembaban yang tinggi.

Menurut Dr. Leong Hoe Nam, seorang Spesialis Penyakit Menular di Mount Elizabeth Novena Hospital, nyamuk Aedes Aegypti terinfeksi virus DBD saat menghisap darah dari orang yang terinfeksi, kemudian menularkan virus tersebut saat menggigit orang lain. Virus akan matang dalam kelenjar liur nyamuk dalam waktu 5-14 hari, dan kemudian menyebar ke korban berikutnya saat nyamuk tersebut menggigit orang lain. Inilah mekanisme penularan DBD yang membuat penyakit ini bisa menyebar dengan cepat.

Nyamuk Aedes mampu terbang hingga 400 meter mencari tempat bertelur, dan cenderung berkembang biak di air bersih dan stagnan yang mudah ditemukan di sekitar rumah. Dr. Chua Ying Ying, seorang Konsultan di Departemen Penyakit Menular, Rumah Sakit Umum Singapura (SGH), menekankan pentingnya melakukan pencegahan di dalam dan di luar rumah untuk menghindari berkembang biaknya nyamuk Aedes dan penyebaran DBD.

Cara Mencegah Penyakit DBD

 Ada beberapa cara yang dianjurkan untuk mencegah penyakit DBD lewat meruabah kebiasaan kecil dirumah. berikut informasinya

1. Gunakan Repelan Nyamuk yang Mengandung Diethyltoluamide (DEET)

Menurut Center for Disease Control and Prevention, hingga saat ini belum ada vaksin atau obat yang dapat mencegah atau menyembuhkan DBD. Oleh karena itu, langkah terbaik untuk mencegah DBD adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Gunakan repelan nyamuk yang mengandung DEET untuk menghindari penyakit DBD.

DEET adalah zat yang dapat mengusir hama yang menggigit, dan Anda dapat mengoleskannya pada kulit dengan jumlah yang cukup untuk menutupi seluruh area tubuh. Hindari mengoleskannya di bawah pakaian, pada luka, atau kulit yang teriritasi. Selain itu, hindari penggunaan DEET di sekitar mata atau mulut.

DEET terdaftar di United States Environmental Protection Agency sebagai bahan aktif pada repelan nyamuk yang aman, termasuk untuk ibu hamil dan menyusui. Namun, perlu diingat bahwa repelan seperti ini tidak boleh langsung digunakan pada tangan anak-anak atau bayi di bawah usia dua bulan. Jika terjadi reaksi negatif seperti ruam setelah penggunaan repelan nyamuk, segera cuci dengan sabun dan air, dan hentikan penggunaan produk. Konsultasikan dengan dokter jika kondisi berlanjut.

2. Kenakan Pakaian Tertutup

Mengenakan pakaian yang menutupi tubuh secara maksimal, seperti baju dan celana panjang, sangat efektif untuk menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penggunaan kaos kaki juga bisa menjadi pilihan yang baik jika kondisi lingkungan memungkinkan.

3. Gunakan Kelambu atau Tirai

Menggunakan kelambu atau tirai dengan bahan berinsektisida dapat membantu melindungi dari gigitan nyamuk. Jaring yang telah diobati dengan insektisida tidak hanya membunuh nyamuk dan serangga lainnya, tetapi juga menghalangi mereka masuk ke dalam ruangan, sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit DBD.

4. Periksa Tempat Perkembangbiakan Nyamuk

Periksa tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes, seperti nampan pot tanaman, vas bunga, dan area lain di dalam dan di sekitar rumah. Pastikan untuk mengganti air di dalam vas bunga secara teratur dan membersihkan nampan pot tanaman. Gunakan insektisida untuk mengatasi tempat-tempat yang sulit dijangkau dan selalu buang sampah secara teratur untuk menghindari genangan air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

 

 

Kategori :