3. Kulit dan Rambut Tidak Sehat: Kulit bisa mengalami kekeringan dan bersisik, sementara rambut cenderung menjadi tipis, rapuh, dan mudah rontok.
4. Pembesaran Perut: Dalam kasus gizi buruk yang parah, anak bisa mengalami pembesaran perut.
5. Kekurangan Energi dan Kehilangan Semangat: Anak sering terlihat lemah dan kekurangan energi untuk bermain atau beraktivitas.
6. Sistem Kekebalan Tubuh yang Rentan: Anak lebih mudah terkena infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.
7. Kesulitan Konsentrasi dan Pembelajaran: Kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi fungsi otak, menyebabkan anak kesulitan belajar dan berkonsentrasi.
8. Iritabilitas dan Perubahan Mood: Anak mungkin menunjukkan tanda-tanda murung atau mudah marah.
9. Keterlambatan Perkembangan Mental dan Motorik: Anak mungkin mengalami keterlambatan dalam mencapai tahapan perkembangan seperti berjalan atau berbicara.
10. Pembengkakan pada Bagian Tubuh: Dalam beberapa kasus, kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh seperti kaki dan tangan.
Indikator yang menunjukkan anak mengalami stunting dan gizi buruk
Setelah Moms memahami perbedaan antara stunting dan gizi buruk, apa saja indikator yang menunjukkan bahwa seorang anak mengalami kedua kondisi tersebut?
Untuk mengidentifikasi anak yang mengalami stunting, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggunakan indikator Tinggi Badan untuk Umur (TB/U) dengan kriteria berikut:
1. Anak dikategorikan mengalami stunting jika tinggi badannya berada di bawah minus 2 standar deviasi atau kurang dari persentil ke-2 dari median referensi pertumbuhan WHO untuk usianya.
2. Anak dianggap mengalami stunting parah jika tinggi badannya berada di bawah minus 3 standar deviasi atau kurang dari persentil ke-1 dari median referensi pertumbuhan WHO untuk usianya.
Itulah penjelasan mengenai indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi stunting dan gizi buruk pada anak.***