Terdapat juga beberapa bahan aktif anti jerawat lain yang perlu dipertimbangkan, seperti asam salisilat, sulfur, dan retinol.
Asam salisilat berguna untuk mengatasi pengerasan kulit, kutil, dan jerawat. Sulfur juga dapat digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat, melawan bakteri penyebab jerawat, dan merawat kulit sensitif.
Retinol, sebagai salah satu bentuk vitamin A, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit, termasuk mencegah penuaan dini, mencerahkan kulit, dan melindungi kulit dari efek sinar matahari. BACA JUGA:Rutin Pakai Skincare Tapi Wajah Selalu Kusam? Inilah Faktor Penyebabnya
4. Sesuaikan Produk dengan Jenis Kulit
Setiap individu memiliki jenis kulit wajah yang berbeda-beda. Jenis kulit ini juga dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor lingkungan.
Pada saat berada di lingkungan yang kotor dan kurang menjaga kebersihan kulit, risiko terkena infeksi jamur dan bakteri penyebab jerawat menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, perawatan kulit wajah harus disesuaikan dengan jenis kulit masing-masing individu. Jenis kulit wajah dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti kulit normal, kering, berminyak, sensitif, dan kombinasi.
Penggunaan produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat menyebabkan jerawat atau masalah kulit lainnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa label produk dan memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit wajah kamu.
5. Berkonsultasi dengan Ahli Kulit
Jika kondisi jerawat semakin memburuk, jangan terlalu terpukul karena masih ada solusi untuk mengatasinya. Namun, penanganannya tidak cukup hanya dengan membersihkan wajah seperti biasa.
Tindakan lebih lanjut diperlukan, seperti menggunakan produk perawatan kulit khusus atau obat-obatan medis. Selain itu, penggunaan antibiotik, krim atau lotion yang mengandung isotretinoin, dan penggunaan obat spironolactone juga bisa direkomendasikan.
Namun, penggunaan obat-obatan tersebut sebaiknya hanya dilakukan berdasarkan saran atau resep dokter. Oleh karena itu, lebih baik untuk berkonsultasi dengan seorang dokter spesialis terlebih dahulu sebelum mengambil langkah selanjutnya.**