BACA JUGA:Membahayakan Pengguna Jalan, 38 Ruas Jalan di Kabupaten Bekasi Gelap Gulita saat Malam Hari
Lebih lanjut, Jejen mengandaikan bahwa mencari air seperti mencari emas. Selain itu, untuk mendapatkan air, para petani juga harus saling berebut.
"Gabah yang dihasilkan pun sebenarnya bisa sangat bagus dengan kualitas yang bisa diandalkan. Dengan contoh total lahan seluas kurang lebih 32 area saja mampu menghasilkan 2,5 ton gabah," jelas dia.
Oleh karena itu, Jejen berharap, pemerintah bisa memberikan solusi nyata sesuai keinginan masyarakat dan kondisi di lapangan. Hal itu agar program-program tentang pertanian bisa tepat sasaran.
Diketahui, sebelumnya Pemerintahan Kabupaten Bekasi kembali memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Bekasi Nomor : HK. 02.02/Kep.568-BPBD/2024, yang ditandatangani Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi tertanggal 20 September 2024.
Status tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi sudah memasuki fase dua kali perpanjangan. Dengan begitu sejak ditetapkan pada 30 Agustus 2024 hingga tertanggal 26 September 2024 nanti. Terhitung 28 hari masa status tanggap darurat bencana di wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi dikeluarkan.
BACA JUGA:MenPANRB Terbitkan Surat Edaran: Tindak Tegas ASN Pelaku Judi Online
"Iya kan sebelum ditetapkan adanya bencana kekeringan kita menetapkan rencana dengan cepat dan itu hitungan nya 14 hari. 14 hari diperpanjang 7 hari kemudian diperpanjang lagi 7 hari. Nah kalo dalam 14 hari itu belum selesai kemudian kekeringan nya tetap berlangsung itu di tambah," kata Pj Sekertaris Daerah Kabupaten Bekasi Joharul Alam.
Sejumlah langkah dan upaya kongkret, kata Joharul Alam diyakini telah dilakukan pemerintah daerah untuk menanggulangi bencana kekeringan disejumlah wilayah-wilayah yang dilaporkan terdampak kekeringan.
"Tanggap darurat bencana kekeringan ini kita sudah memasuki fase perpanjangan kedua dan kita sudah melakukan langkah-langkah terhadap bencana kekeringan ini dari desa-desa yang sebelumnya dilaporkan mengalami kekeringan," kata dia.
Joharul Alam mengklaim dari hari ke hari wilayah terdampak kekeringan ini sudah teratasi. Sebab pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah setempat seperti pada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga & Bina Kontruksi sudah melakukan normalisasi kali.
"Dari hari ke hari dengan adanya normalisasi sungai itu daerah daerah yang terdampak kekeringan mulai makin berkurang, kemudian desa-desa yang kekurangan air bersih juga sudah kita kurangi beban nya dengan biaya nya itu," kata dia.
BACA JUGA:Unik! Begini Cara KPU Karawang Lakukan Pengundian Nomor Urut Paslon
"Kemudian untuk air bersih kita sudah membentuk Lo yang terdiri dari perangkat daerah di Kabupaten Bekasi untuk secara bersama-sama melakukan pengiriman air bersih memberikan bantuan-bantuan ke Desa-desa yang mengalami kekeringan," tandasnya. (Iky)