Baznas Lagi, Kali ini Keluhan Pedagang Dijanjikan Bantuan hingga Rp2 Juta, Tapi Nyatanya hanya Segini!
Bantuan Baznas Kota Bekasi untuk Rutilahu hanya Rp5 juta warga penerima kecewa--
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Keluhan terhadap Baznas Kota Bekasi kembali bergulir. Kali ini terkait program modal usaha dengan nilai Rp1,5 juta hingga Rp2 jutaan bagi para pedagang.
Namun saat pencairan dana yang dijanjikan tak sesuai,, pedagang hanya mendapatkan bantuan Rp500 Ribu bantuan dari Baznas Kota Bekasi.
Keluhan itu disampaikan Sonya Saputra (33) warga jalan Kecubung IX RT/RW 05/38 Bojong Rawalumbu yang mendapatkan penawaran program modal usaha dari Baznas Kota Bekasi senilai Rp1,5 Juta sampai Rp2 juta.
BACA JUGA:Bingung Tempat Kuliner Saat di Karawang, Ini Rekomendasi Tempat Ngangenin Selalu Ramai
"Saya berharap bantuan dari Baznas kota Bekasi untuk bantuan modal usaha agar bisa berkembang dengan bantuan modal dari Baznas," ujarnya, ucapnya pada media, Sabtu (7/1/2023).
Tapi jelasnya dana yang disalurkan hanya Rp500 ribu. Bahkan ada tetangga saya yang mendapat 550 ribu. Dana ini tidak sesuai apa yang disampaikan oleh Baznas Kota Bekasi.
Padahal Sonya mengaku telah berencana jika bantuan modal usaha dari Baznas tersebut akan dijadikan tambahan untuk mengembangkan dagangannya.
Tapi, jika dicairkan sesuai dengan yang diucapkan olah Banzas Kota Bekasi yaitu sebesar Rp1,5 atau Rp2 juta untuk usaha nasi bakarnya agar bisa memproduksi lebih banyak lagi.
BACA JUGA:Sejoli Akhiri Hidup dengan Cara Tragis di Kamar Hotel Tinggalkan Surat Wasiat, Begini Pesannya!
Terkait keluhan warga penerima manfaat dari Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Bekasi yang dianggap tidak sesuai dengan jumlah yang ditentukan pihak Baznas Kota Bekasi saat dikonfirmasi awak media tidak menanggapi.
Bahkan melalui salah satu konfirmasi wartawan kepada pihak Baznas justru ditanggapi dengan pernyataan yang tidak layak dikemukakan oknum pengurus Baznas.
BACA JUGA:Pecah Rekor Baru, Capaian PAD Bekasi 2022 Tembus 2,06 Triliun, Tahun Ini Target Ditingkatkan
Saat wartawan mengirim link berita terkait berita keluhan warga melalui WhatsApp. Jawabannya cenderung menyalahkan sang penerima manfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: