Presiden Jokowi Ingatkan Kepala Daerah soal "Stunting"

Presiden Jokowi Ingatkan Kepala Daerah soal

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berlari menuju lokasi acara Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Sentul International Convention Centre (SICC), Kota Bogor, Selasa (17/1/2023).--

Selain itu, Presiden mengingatkan pula yang tak kalah penting, yakni memonitor perkembangan ibu dan balita dengan bantuan teknologi. 

BACA JUGA:127 Anak Dibawah Umur Ajukan Dispensasi Nikah Dini di PA Karawang, Begini Alasannya

"Karena setiap ibu harus diintervensi dengan cara berbeda. Platform teknologi informasi penting untuk memonitor mereka," katanya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum turut menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Selasa (17/1/2023). 

BACA JUGA:BLACKPINK Akan 2 Hari di GBK Jakarta, Ini 6 Jenis Harga Tiketnya Silahkan Pilih Mana?

Dalam rakornas bertema "Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi" yang dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo, diungkap bahwa permasalahan tengkes ( stunting ) harus menjadi perhatian setiap pemerintah daerah. Ini demi menuju Indonesia Zero Stunting pada 2030. 

Sukses turunkan "stunting" 

Presiden Jokowi pada kesempatan itu juga mengapresiasi Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat yang sudah memanfaatkan platform teknologi untuk memonitor stunting . 

BACA JUGA:Melihat Kreativitas Petani Anggur Organik di Bekasi, Varietas Apa Saja?

"Aplikasinya seperti apa, yang lain tinggal tiru saja. (Prevalensi stunting ) Sumedang 32 persen tiga tahun yang lalu, di tahun 2022 menjadi 7 persen," sebut Presiden. 

Platform digital itu bertajuk SIMPATI (Sistem Pencegahan Stunting). Platform tersebut menjadi katalisator dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sumedang pada sisi pengumpulan dan pelaporan data balita. 

BACA JUGA:Belum Diresmikan, Sampah Sudah Berserakan di Alun-alun Eduforest Bekasi

Aplikasi SIMPATI ini dapat digunakan oleh berbagai pihak mulai dari kader posyandu untuk melakukan pencatatan pemeriksaan berat badan dan tinggi anak, untuk pimpinan daerah, puskesmas, desa, dan dinas terkait lainnya untuk mendapatkan laporan menyangkut stunting. 

Masyarakat umum/orang tua juga dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk melakukan pengecekan status gizi anak. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: